Jakarta - Suku etnik Maya Q'eqchi yang tinggal di Cubilguitz, Guatemala, diserang oleh kelompok bersenjata. Akibatnya 40 keluarga suku Maya kehilangan rumah.
Foto
Pasca Serangan Kelompok Bersenjata, 40 Rumah Adat Guatemala Rusak

Floricelda Cucul, kanan depan, berdiri bersama suaminya Celestino Bol dan anak-anak di reruntuhan rumah gubuk mereka dibakar oleh orang-orang bersenjata tak dikenal di Cubilguitz, Guatemala, Selasa, (18/8/2020) waktu setempat.
Geromboran bersenjata telah menyerang perkampungan masyarakat adat di Guatemala Tengah, Minggu, (16/8/2020) waktu setempat.
Para pelaku tersebut dengan brutal membakar rumah-rumah penduduk dan mengusir para penghuninya dengan kekerasan.
Desa Balbatzul, di Daerah Cubilguitz dihuni oleh anggota kelompok etnik Maya Q'eqchi.
Salah satu aktivis HAM masyarakat adat Guatemala, Daniel Pascual mengatakan, kelompok bersenjata ilegal membakar 40 rumah suku Maya Q'eqchi.
Tanah tersebut rupanya menjadi sengketa karena konflik hukum. Namun akibat penyerangan tersebut, tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Ombudsman HAM Guatemala, Jordan Rodas, memita pihak berwenang melakukan penyelidikan untuk mengetahui para pelaku kekerasan tersebut.
Presiden Alejandro Giammattei juga mengatakan para penyerang telah diidentifikasi.