Jakarta - Setelah 6 bulan, anak-anak bisa kembali sekolah pasca hubungan Kashmir yang bermasalah dengan India mereda, kini sekolah kembali ditutup akibat pandemi Corona.
Foto
Setelah Kerusuhan, Kini Anak-Anak Kashmir Berjuang Sekolah Saat Pandemi

Anak-anak di Kashmir sudah sangat akrab dengan penguncian wilayah. Sebelum adanya pandemi COVID-19, mereka telah dilarang untuk berkegiatan di sekolah umum. Β
Hal itu terjadi pada Agustus 2019, pemerintah federal India mencabut status khusus Kashmir, yang memberinya lebih banyak otonomi daripada sebagian besar negara bagian lain, sehingga memperparah keretakan antara Delhi dan Srinagar. Β
Hubungan Kashmir yang bermasalah dengan India, dan momok kekerasan yang menghantui daerah itu membuat para orang tua melarang anak-anaknya untuk kembali bersekolah. Β
Enam bulan setelahnya, pada akhir Februari sekolah mulai kembali dibuka. Β
Namun kegembiraan anak-anak Kashmir tidak bertahan lama karena setelah itu sekolah kembali ditutup akibat pandemi COVID-19. Β
Kini anak-anak Kashmir harus kembali belajar mandiri di rumah. Β
Sekolah-sekolah komunitas yang dikelola sekarelawan banyak bermunculan sejak sekolah formal ditutup namun adanya penyebaran pasukan dan pembatasan gerakan publik menghalau mereka untuk menjangkau para siswa. Kini, penguncian akibat pandemi Corona semakin memperkuat masalah. Β
Para ahli mengatakan kurangnya sekolah formal selama penguncian dapat memiliki dampak psikologis dan emosional yang serius pada anak-anak.Β Β
Jika di sebagian negara, kelas online bisa menjadi solusi belajar, anak-anak Kashmir sulit untuk memiliki kesempatan itu. Β
Setahun setelah langkah tiba-tiba India untuk menghapus semi-otonomi Kashmir, internet berkecepatan tinggi dibatasi di wilayah tersebut.Β Β
India terus mempertahankan langkah itu dengan mengatakan kecepatan internet yang terbatas membantu untuk mencegah protes anti-India yang kadang-kadang menyebabkan bentrokan antara demonstran dan pasukan India. Β
Terkurung di rumah mereka, para siswa merasa sulit untuk belajar online dengan koneksi internet yang sangat lambat, dan juga terkadang menghadapi pemadaman akibat pertempuran yang sering terjadi antara pemberontak dan tentara India. Β
Muneer Alam, seorang insinyur yang berubah menjadi guru matematika di Srinagar, akhirnya membuka sekolah komunitas informal dalam bentuk kelas terbuka. Β
Sekolah tanpa atap tesebut mengikuti semua protokol terkait Covid-19, misalnya mengenakan masker dan penjarakan sosial. Β