Jakarta - Kantor DPP PDIP ramai didatangi massa yang menggelar aksi peringatan Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli (Kudatuli). Aksi tabur bunga warnai peringatan tersebut.
Foto
Aksi Tabur Bunga Warnai Peringatan Kudatuli di Kantor PDIP

Massa dari Gerakan Jaga Indonesia menggelar aksi peringatan Kerusuhan Dua Puluh Tuju Juli (Kudatuli) di depan kantor DPP PDI Perjuangan, Senin (27/7/2020). Aksi tabur bunga turut mewarnai kegiatan tersebut.
Selain bendera PDIP, bendera Merah Putih juga turut dibawa oleh massa. Sejumlah warga yang turut serta dalam aksi tersebut pun tampak mengenakan masker.Β
Tampak sejumlah petugas keamanan bersiaga di area sekitar kantor DPP PDIP untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama aksi tersebut berlangsung.
Massa tampak mengibarkan bendera PDIP saat ikut serta dalam aksi memperingati 24 tahun peristiwa Kudatuli.
Sejumlah orang juga tampak melakukan orasi di tengah aksi memperingati 24 tahun peristiwa Kudatuli yang terjadi pada tanggal 27 Juli 1996 silam.
Seperti diketahui, peristiwa 27 Juli 1996 (Kudatuli) berkaitan erat dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Terpilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI periode 1993-1998 berdasarkan kongres partai di Jakarta pada 1993 tak menyurutkan dilakukannya kongres tandingan partai di Medan pada 22 Juni 1996. Dalam kongres tandingan itu Soerjadi terpilih sebagai ketua umum. Pihak Orde Baru pun diketahui mengakui DPP PDI hasil Kongres Medan dan tak mengakui Megawati sebagai pimpinan. Hal tersebut memicu kritik dari sejumlah pihak tak terkecuali dari aktivis dan mahasiwa yang menentang rezim Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto.
Bentrok antara pendukung Megawati dan Soerjadi pun tak terhindarkan. Peristiwa itu dikenal dengan sebutan Kudatuli yakni Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli. Dilaporkan sebanyak 171 orang ditangkap karena disebut melakukan perusakan dan pembakaran. Dari 171 orang itu, 146 orang diantaranya adalah massa pendukung Megawati dan oknum lain, sementara 25 orang lainnya diidentifikasi sebagai massa pro-Soerjadi. Sejumlah bangunan dan puluhan kendaraan pun dibakar di tengah bentrokan tersebut. Berdasarkan keterangan dari Pangdam Jaya Mayjen Sutiyoso, dua orang tewas dan 26 orang terluka akibat aksi itu. Sementara Komnas HAM menyebut 5 orang tewas, 149 orang terluka, 23 orang hilang, dan 136 orang ditahan akibat peristiwa tersebut.