Solo - Sebuah keluarga menempati bekas gudang es yang angker di kawasan Solo. Keluarga itu pun menggunakan aki sebagai sumber listrik untuk penerangan.
Foto
Hii! Bekas Gudang Es Angker di Solo Ada Penghuninya Loh

Lima orang sekeluarga di Solo tinggal di sebuah bangunan tidak layak huni. Bukannya sebuah rumah, tapi mereka tinggal di bekas gudang es angker. Sudah lima tahun Agus Prayitno (35) bersama istrinya, Kecup Ani Noviyanti (36) dan tiga orang anaknya tinggal di bekas gudang es yang berada di kawasan Laweyan, Solo, itu.
Diketahui, Agus sebelumnya tinggal di indekos di Kelurahan Karangasem, namun indekos tersebut dijual oleh pemiliknya. Karena saat itu dia juga menganggur, dia akhirnya mengajak keluarganya tinggal di bekas gudang es itu.
Pantauan detikcom, bangunan itu terdapat di sebuah kawasan yang tertutup seng. Untuk masuk, salah satu seng harus diangkat dan digeser terlebih dahulu. Setelah masuk, terdapat jalan setapak dengan semak belukar di kanan kirinya. Bangunan tempat tinggalnya pun tak langsung terlihat karena tertutup pohon lebat.
Ruangan tanpa sekat itu digunakan untuk tidur dan beraktivitas lainnya. Tampak dinding bangunan itu sudah menghitam karena usia. Atap bangunan itu terlihat sudah berlubang. Namun karena bangunan berada di bawah pohon lebat, air tak begitu banyak masuk ke dalam bangunan. Sementara ruangan sebelahnya digunakan untuk menyimpan barang rongsokan. Agus memang memiliki pekerjaan sampingan mengumpulkan barang rongsokan untuk dijual kembali.
Karena bangunan tersebut kosong, tak ada pula aliran listrik ke tempat itu. Namun Agus menggunakan aki sebagai sumber listrik untuk penerangan. Untuk kebutuhan air, Agus mengatakan ia mengambilnya dari klinik di depan area bangunan tersebut. Saat awal-awal tinggal di bangunan itu, Agus mengaku kerap diganggu makhluk halus. Namun dia mengatakan gangguan hanya sebatas suara-suara aneh. Sementara terkait bantuan dari pemerintah, Agus mengaku tak terlalu mengharapkan. Selama ini dia tak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Namun baru tadi pagi pihaknya didata oleh petugas kelurahan. Mereka dijanjikan mendapatkan bantuan