Kisah Nenek Hadi, Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot

Maros - Hadi, nenek berusia 70 tahun memilih tinggal di sebuah gubuk reyot tak layak huni di Maros, Sulawesi Selatan. Begini potretnya.

Hadi, nenek berusia 70 tahun memilih tinggal di sebuah gubuk reyot tak layak huni di Maros, Sulawesi Selatan. Begini potretnya. — Karena tak ingin menyusahkan keluarganya, Hadi, seorang nenek yang diperkirakan telah berusia lebih dari 70 tahun memilih tinggal di sebuah gubuk reyot tak layak huni di sebuah tempat terpencil perbatasan antara desa Tunikamasea dan Kelurahan Leang-leang, Kecamatan Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan.

Hadi, nenek berusia 70 tahun memilih tinggal di sebuah gubuk reyot tak layak huni di Maros, Sulawesi Selatan. Begini potretnya. — Sudah lebih dua tahun, nenek malang ini tinggal di dalam gubuk tua berukuran 3x4 meter yang dulunya menjadi tempat penyimpanan makanan ternak warga yang tidak terpakai lagi. Mulai dari dinding hingga lantai yang terbuat dari bambu, pun sudah banyak yang rapuh dan patah termakan rayap.

Hadi, nenek berusia 70 tahun memilih tinggal di sebuah gubuk reyot tak layak huni di Maros, Sulawesi Selatan. Begini potretnya. — Meski usianya sudah renta, Hadi tetap mencoba hidup mandiri dengan bercocok tanam. Hasilnya, ia jual untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk membeli lauk pauk. Hanya saja, sudah beberapa bulan ini, ia tidak bisa lagi banyak bergerak karena merasa sakit saat mencoba berdiri dan berjalan.

Hadi, nenek berusia 70 tahun memilih tinggal di sebuah gubuk reyot tak layak huni di Maros, Sulawesi Selatan. Begini potretnya. — Nenek malang ini memang semasa hidupnya tidak pernah bersuami hingga tidak memiliki keturunan. Keluarga terdekatnya saat ini hanya keponakannya yang rumahnya berjarak sekitar 500 meter dari gubuknya. Meski sering diajak untuk tinggal bersama, Hadi kekeh digubuknya itu.

Hadi, nenek berusia 70 tahun memilih tinggal di sebuah gubuk reyot tak layak huni di Maros, Sulawesi Selatan. Begini potretnya. — Ironisnya, meski sudah hidup dalam kemiskinan selama bertahun-tahun. Nenek malang ini justru tidak pernah tercatat sebagai penerima program bantuan berkala dari pemerintah. Bahkan bantuan untuk warga miskin di masa pandemi ini pun tidak ia dapatkan dari pemerintah.

Kisah Nenek Hadi, Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot

Kisah Nenek Hadi, Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot

Kisah Nenek Hadi, Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot

Kisah Nenek Hadi, Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot

Kisah Nenek Hadi, Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot

biromakassar kakek pemulung hidup sebatang kara

RI Bakal Terapkan Nutri-Level, Ini Respons Pelaku Usaha

detikHealth

RI Bakal Terapkan Nutri-Level, Ini Respons Pelaku Usaha

Lita Gading ke Ahmad Dhani: Tiada Maaf Bagimu!

detikHot

Lita Gading ke Ahmad Dhani: Tiada Maaf Bagimu!

IKN dan Tantangan Membangun Pariwisata yang Berkelanjutan

detikTravel

IKN dan Tantangan Membangun Pariwisata yang Berkelanjutan

Laris Manis! Mobil BYD Ini Cetak Rekor: Sehari Laku 1.000 Unit

detikOto

Laris Manis! Mobil BYD Ini Cetak Rekor: Sehari Laku 1.000 Unit

Anak Usaha Pertamina Siap Ikut Danantara Sulap Sampah Jadi Energi

detikFinance

Anak Usaha Pertamina Siap Ikut Danantara Sulap Sampah Jadi Energi

Samsung Borong 50 Ribu GPU Nvidia, Buat Apa?

detikInet

Samsung Borong 50 Ribu GPU Nvidia, Buat Apa?

FIFA Tak Buru-Buru Putuskan Hasil Banding Malaysia di Kasus Naturalisasi

Sepakbola

FIFA Tak Buru-Buru Putuskan Hasil Banding Malaysia di Kasus Naturalisasi

Potret Syahnaz Sadiqah Doyan Makan Sate Maranggi hingga Batagor

detikFood

Potret Syahnaz Sadiqah Doyan Makan Sate Maranggi hingga Batagor

Hide Ads