Azerbaijan - Azerbaijan menjadi saksi keharmonisan dua aliran agama Islam Sunni dan Syiah. Di negara itu, penganut kedua aliran Islam tersebut hidup saling berdampingan.
Foto
Potret Harmonisasi Islam Sunni dan Syiah di Azerbaijan

Pemandangan Masjid Heydar Aliyev yang berada di ibu kota Azerbaijan, Baku. Masjid terbesar di kawasan Kaukasus Selatan ini menjadi simbol keharmonisan Syiah dan Sunni di Azerbaijan karena memiliki praktik ibadah yang unik. Aziz Karimov/Pacific Press/LightRocket via Getty Images.
Di masjid seluas 4.200 meter persegi dengan tinggi 55 meter ini, ibadah salat Jumat dilakukan berdampingan antara Syiah dan Sunni. Misalnya, pada pekan pertama, imam Syiah memimpin salat Jumat, kemudian pada pekan kedua imam Sunni yang memimpin. Aziz Karimov/Pacific Press/LightRocket via Getty Images.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev bersama para pemimpin komunitas agama memulai βibadah persatuanβ ini ketika masjid baru diresmikan pada tahun 2014 silam. Praktik tersebut kemudian dilestarikan dan menjadi simbol keselarasan Syiah-Sunni di negara yang dijuluki Negara Api tersebut.Β Mladen Antonov/AFP via Getty Images.
Selain ibadah, keharmonisan Syiah dan Sunni juga tercermin dalam praktik pernikahan. Tak ada larangan bagi Muslim Syiah yang ingin menikah dengan Muslim Sunni. Mereka bisa hidup berdampingan satu sama lain, seperti yang dilakukan pendahulunya pada berabad-abad lalu.Β Reza/Getty Images.
Seperti diketahui, lebih dari 90 persen penduduk Azerbaijan memeluk agama Muslim, dengan 80 persen lebih adalah Syiah dan sekitar 15 persen adalah Sunni. Reza/Getty Images.
Di ibu kota Azerbaijan, Baku, populasi Muslim kebanyakan adalah Syiah. Sementara Sunni lebih mendominasi wilayah utara Azerbaijan, yang beretnis Lezgian.Β Reza/Getty Images.
Meski memiliki populasi mayoritas Muslim, Azerbaijan adalah negara sekuler.Β Uni SovietΒ yang sempat berkuasa memberikan dampak besar terhadap sekularisme di negara ini. Reza/Getty Images.
Sejarah Syiah dan Sunni di Azerbaijan sendiri diketahui terpengaruh dari Iran dan Ottoman Turki. Namun, tak ada perbedaan signifikan terhadap keduanya karena identitas agama di sini lebih kepada budaya dan etnis. Reza/Getty Images.
Saat ini, pemimpin Komunitas Muslim Azerbaijan adalah Haji Allahshukur Pashazade, ulama besar Islam Azerbaijan dan seluruh wilayah Kaukasus. Oleksandr Rupeta/NurPhoto via Getty Images.
Beliau adalah satu-satunya ulama Islam di dunia yang memberikan fatwa bahwa Syiah dan Sunni menurut mazhab mereka yang relevan, mewakili keharmonisan Syiah-Sunni di Azerbaijan.Β Oleksandr Rupeta/NurPhoto via Getty Images
Bicara soal peradaban Islam di negara tersebut, sejarah Islam di Azerbaijan dimulai pada masa yang disebut era feodal dalam sejarah Azerbaijan. Negara itu dikuasai oleh Dinasti Sassanid sejak tahun 252 M saat dinasti tersebut menjadikan Albania negara taklukan. Oleksandr Rupeta/NurPhoto via Getty Images.
Kekosongan kekuasaan akibat kemunduran Khilafah Abbasiyah memunculkan sejumlah dinasti lokal, seperti Sallarids, Sajids, Shaddadids, Rawadids, dan Buwaih. Pada awal abad ke-11 M, wilayah ini secara bertahap direbut oleh kelompok konfederasi suku Turki dari Asia Tengah dalam Ekspansi Turki. Dinasti Turki yang berdiri pertama kali saat itu adalah Ghaznavids, yang pada 1030 M memasuki wilayah yang sekarang dikenal sebagai Azerbaijan.Β Reza/Getty Images.
Deputi Presiden Azerbaijan bidang isu politik, publik dan media, Ali Hasanov mengatakan bila orang dari luar Azerbaijan pergi ke masjid di Azerbaijan, bisa disaksikan ada jemaah yang salatnya Syiah dan Sunni, berbeda tapi tidak masalah. Azerbaijan tidak mau mengkotak-kotakkan antara Sunni dan Syiah. Semua itu demi kedamaian dan kehidupan harmonis di Azerbaijan.Β Reza/Getty Images.
Republik Demokratis Azerbaijan merupakan republik parlementer modern pertama dalam dunia Islam yang berdiri pada 28 Mei 1918. Pada 28 April 1920, Azerbaijan menjadi bagian dari Uni Soviet dan mulai mendeklarasikan kemerdekaan sejak 30 Agustus 1991 dan mencapai kemerdekaan sepenuhnya pada 18 Oktober 1991. Reza/Getty Images.