Aceh - Kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis yang menangani pasien Corona membuat mereka memutar otak dan memakai jas hujan plastik untuk pelindungnya
Foto
Saat Jas Hujan Plastik jadi APD Tenaga Medis

Petugas medis di tingkat puskesmas terpaksa menggunakan jas hujan karena keterbatasan APD yang sesuai standar guna mencegah penularan virus Corona (COVID-19). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Petugas medis Puskesmas Kuta Alam memakai jas hujan plastik sebagai Alat Pelindung Diri (APD) untuk melayani pasien di Banda Aceh, Aceh, Senin (6/4/2020). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Tak hanya di Aceh, Tim Crisis Center COVID-19 Kota Tasikmalaya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dari jas hujan plastik saat menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (18/3/2020). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Pemda setempat mengerahkan Tim Crisis Center COVID-19 menyemprotkan cairan disinfektan di berbagai tempat seperti Mesjid Agung, Bandara Wiriadinata, Pul Bus Budiman dan Primajasa untuk mencegah penyebaran virus Corona yang telah ditetapkan sebagai pandemik oleh World Health Organization (WHO). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Begitu juga dengan di Tegal. Petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) jas hujan yang tidak layak di RSUD Soesilo, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (18/3/2020). Meningkatnya penanganan pasien yang diduga COVID-19 mengakibatkan pihak rumah sakit tersebut kekurangan APD, sehingga petugas medis terpaksa menggunakan APD seadaanya yang berbahan tipis serta jas hujan. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah