Taiwan - Taiwan jadi salah satu negara yang melakukan respon terbaik dalammenangani penyebaran COVID-19. Beragam langkah responsif Taiwan itu pun mendapat pujian dunia.
Foto
Menengok Strategi Taiwan yang Dipuji Dunia dalam Melawan Corona

Taiwan merupakan salah satu negara yang sangat dekat dengan China sebagai pusat kemunculan pertama kali virus Corona. Tetapi saat virus itu muncul, Taiwan langsung dengan cepat mengambil tindakan yangΒ tepat agar virus tidak menyebar dengan luas di negara Taipei itu.
Taiwan memiliki sistem perawatan kesehatan kelas dunia, dengan cakupan universal. Ketika berita tentang corona mulai muncul dari Wuhan menjelang Tahun Baru Imlek, para pejabat di Pusat Komando Kesehatan Nasional (NHCC) Taiwan - yang didirikan setelah SARS - bergerak cepat untuk menanggapi potensi ancaman sehingga tidak meremehkan segala kemungkinan yang terjadi.
Saat beberapa negara masih ragu untuk mengambil tindakan, negara Taiwan dengan cepat melakukan tindakan untukΒ menghasilkan dan mengimplementasikan daftar sedikitnya 124 item tindakan dalam lima minggu terakhir untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Di antara langkah-langkah awal yang menentukan adalah keputusan untuk melarang perjalanan dari banyak bagian Cina, menghentikan kapal pesiar yang berlabuh di pelabuhan pulau, dan memperkenalkan hukuman ketat bagi siapa pun yang ditemukan melanggar perintah karantina rumah.
Selain itu, pejabat Taiwan juga bergerak untuk meningkatkan produksi masker wajah dalam negeri untuk memastikan pasokan lokal, meluncurkan pengujian di seluruh pulau untuk coronaΒ termasuk pengujian ulang orang yang sebelumnya menderita pneumonia dan mengumumkan hukuman baru karena menyebarkan disinformasi tentang virus atau berita hoax.
Pemerintah Taiwan telah belajar banyak dari wabah SARS 2003. Saat itu negara yang parah terdampak virus itu. Kini Taiwan banyak belajar untuk mengambil tindakan yang cepat dan tepat. Β
Secara khusus, respon cepat dan transparan pemerintah Taiwan dengan pejabat medis telahΒ dijadikan contoh bagaimana demokrasi masih dapat mengendalikan epidemi, bahkan ketika beberapa pihak mengklaim hanya pemerintah otokratis seperti Cina yang dapat secara efektif mengendalikan virus yang begitu cepat menyebar.Β
Taiwan juga menghindari jenis isolasi ketat yang menjadi ciri respons di Tiongkok dan banyak negara lainkan, karena saat itu Taiwan memikirkan dampak ekonomi yang terjadi jika terjadi peraturan isolasi ketat tersebut.
Saat ini Taiwan berada dalam posisi yang kuat setelah berminggu-minggu melarang ekspor masker wajah untuk memastikan pasokan domestik.Β
Pemerintah Taiwan mengatakan bahwa mereka akan menyumbangkan 10 juta masker ke Amerika Serikat, Italia, Spanyol dan sembilan negara Eropa lainnya, serta negara-negara kecil yang memiliki hubungan diplomatik dengan pulau itu.Β Β Β
Tindakan respon dan antisipasi cepat dari Taiwan ini menuai pujian dari global sehingga dinobatkan sebagai negara terbaik dalam menangani COVID-19.
Tetapi di samping itu, pihak China cemburu akan pujian yang diberikan kepada negara satu rumpunnya itu. Mereka menilai gerakan ekspor masker dari Taiwan adalah tindakan politik yang dapat melemahkan posisi China. Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying,Β Cina berhak mendapat pengakuan serupa. Sebab, selain Cina berhasil mengendalikan wabah yang menelan ribuan korban, mereka juga sudah mengirimkan berbagai bantuan medis ke negara-negara terdampak. Oleh karenanya, tidak adil jika hanya Taiwan saja yang dipuji.
Sebagai contoh, dari awal Februari hingga awal April, Taiwan hanya memiliki 363 kasus dan 5 korban meninggal akibat virus Corona. Sementara Australia, yang memiliki jumlah populasi sama dengan Taiwan, berurusan dengan 5550 kasus dan 30 korban meninggal.
Terkendalinya situasi di Taiwan meringankan beban mereka untuk mengirimkan berbagai bantuan ke negara-negara terdampak. Salah satunya, masker. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, sampai mengucapkan terima kasih banyak kepada Taiwan.
Taiwan mengajarkan bahwa tak ada intervensi tunggal yang bisa mengendalikan pandemi COVID-19. Penyakit akibat virus corona baru ini bisa dikendalikan dengan kombinasi intervensi yang tepat yang diambil dalam waktu cepat.