Malaysia - Sejumlah mahasiswa yang menempuh pendidikan di Malaysia turut alami lockdown guna mencegah Corona. Seperti apa kehidupan para mahasiswa selama jalani lockdown?
Foto
Menengok Kehidupan Mahasiswa di Malaysia yang Tertahan Lockdown

Pandemi COVID-19 yang sudah mewabah di hampir belahan negara sudah mampu membuat kewaspadaan bagi masyarakat dunia. Banyak kebijakan para pemimpin di negara-negaraΒ melindungi masyarakat dengan salah satunya membuat kebijakan yang sama dilakukan oleh pemimpin negara-negara ialah gencarnya mengedukasi untuk tidak berinteraksi sosial diitengah pandemi COVID-19. Foto: Istimewa/Dok. Ardio Sagita/Mahasiswa Universitas Utara Malaysia.
Pandemi COVID-19 yang sudah mewabah di hampir belahan negara sudah mampu membuat kewaspadaan bagi masyarakat dunia. Banyak kebijakan para pemimpin di negara-negaraΒ melindungi masyarakat dengan salah satunya membuat kebijakan yang sama dilakukan oleh pemimpin negara-negara ialah gencarnya mengedukasi untuk tidak berinteraksi sosial diitengah pandemi COVID-19. Foto: Istimewa/Dok. Ardio Sagita/Mahasiswa Universitas Utara Malaysia.
Malaysia masih menduduki diperingkat pertama diwilayah Asean untuk jumlah kasus korona terbanyak sebesar 2.320 jiwa dan kemungkinan akan masih bertambah. Foto: Istimewa/Dok. Ardio Sagita/Mahasiswa Universitas Utara Malaysia.
Dengan melihat kondisi ini pihak pemerintah Malaysia terus melakukan upaya untuk melindungi seluruh masyarakat Malaysia maupun warga negara asing yang berada di Malaysia untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir. Foto: Istimewa/Dok. Ardio Sagita/Mahasiswa Universitas Utara Malaysia.
Dalam penyampaian Perdana Menteri Malaysia yang disiarkan secara langsung pada tanggal 25 maret 2020 di stasiun tv lokal Malaysia, beliau berjanji akan melakukan hal yang terbaik untuk memberikan perlindungan terhadap rakyat dan negara serta siap bertanggung jawab sebagai seorang pemimpin.Β Foto: Istimewa/Dok. Ardio Sagita/Mahasiswa Universitas Utara Malaysia.
Pemerintah Malaysia sangat tegas terhadap keputusan yang dilakukan, hingga saat ini dilansir dari berita harian online pada tanggal 28 Maret 2020 tercatat 13 orang melanggar atas kebijakan PKP karena tidak memberikan alasan yang jelas saat berada diluar rumah.Β Foto: Istimewa/Dok. Ardio Sagita/Mahasiswa Universitas Utara Malaysia.
Sanksi yang diberikan bagi yang terbukti bersalah diberikan kurungan penjara selama satu sampai dua bulan ataupun denda sebesar RM 1000 hingga RM 2000. Dengan hal ini membuktikan pemerintahan Malaysia sangat tegas terhadap seluruh kebijakannya untuk melindungi masyarakatnya. Foto: Istimewa/Dok. Ardio Sagita/Mahasiswa Universitas Utara Malaysia.
Tak hanya pemberian sanksi, Perdana Malaysia juga menyampaikan kebijakan lain berupa dana bantuan dari pemerintah Malaysia kepada seluruh masyarakat Malaysia dengan dinamakan Pakej Rangsangan Ekonomi Prihatin Rakyat (PRIHATIN), pada masyarakat luas yang disiarkan secara langsung pada tanggal 27 Maret 2020. Foto: Istimewa/Dok. Ardio Sagita/Mahasiswa Universitas Utara Malaysia.
Perdana Menteri Malaysia menyampaikan bahwa pemerintah Malaysia mengeluarkan biaya sebesar RM 10 milyar atau setara lebih dari Rp 3 triliun. Bantuan ini akan dibagikan secara adil untuk semua golongan masyarakat, baik dari siswa hingga mahasiswa yang belum mendapatkan penghasilan tetap serta masyarakat pekerja yang memenuhi standar untuk diberikan bantuan. Bagi masyarakat yang terjangkit COVID-19 menerima bantuan sehari sebanyak RM 50 dengan masa tempoh 14 hari. Foto: Istimewa/Dok. Ardio Sagita/Mahasiswa Universitas Utara Malaysia.
Perdana menteri, para kabinet menteri dan wakil menteri telah menyepakati untuk memangkas gaji selama dua bulan serta disalurkan untuk bantuan terhadap kas negara dalam memerangi COVID-19. Hingga kemarin total sumbangan dari pemangkasan gaji para pemerintah terkumpul sebanyak RM 8.493.103,48,- atau setara RP 31.868.521.169,00. Foto: Istimewa/Dok. Ardio Sagita/Mahasiswa Universitas Utara Malaysia.
Langkah ini membuktikan bahwa pemerintah benar-benar serius menunjukkan kepedulian terhada rakyat dan negara untuk mengatasi wabah virus COVID 19 di Malaysia.Β Foto: Istimewa/Dok. Ardio Sagita/Mahasiswa Universitas Utara Malaysia.