Jakarta - Disinfeksi corona dengan menyemprotkan disinfektan terus dilakukan di setiap sudut tempat di Korea Selatan. Salah satunya sampai ke tempat karaoke.
Foto
Disinfeksi Corona di Korsel Sampai ke Tempat Karaoke

Operasi disinfeksi corona di Korea Selatan terus dilakukan demi menghalau menyebarnya virus COVID-19. Salah satunya menyasar ke tempat hiburan seperti karaoke.
Disinfeksi dengan menyemprotkan cairan disinfektan terus disisir petugas.
Hal itu untuk menghalau semakin luasnya penyebaran corona.
Sebagai informasi, Hampir 20.000 orang menjalani tes virus corona setiap hari di Korea Selatan, lebih banyak per kapita dibanding negara manapun di dunia.
Pemrosesan hasil tes pun tidak menunggu waktu lama. Sampel dari hasil pemeriksaan Kim, misalnya, langsung dikirimkan ke laboratorium dekat tempat pengambilan sampel. Di sana, para staf laboratorium bekerja bergiliran selama 24 jam sehari guna memprosesnya.
Jika upaya membatasi penyebaran virus corona diibaratkan peperangan, laboratorium-laboratorium inilah garis depannya. Korsel telah menciptakan jaringan 96 laboratorium milik pemerintah dan swasta untuk menguji keberadaan virus corona di antara individu-individu.
Para pejabat kesehatan meyakini pendekatan ini menyelamatkan nyawa banyak orang. Tingkat kematian akibat virus corona di Korsel adalah 0,7%. Adapun tingkat kematian akibat virus corona di dunia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencapai 3,4% -- namun sejumlah ilmuwan memperkirakan jumlahnya lebih rendah karena tidak semua kasus dilaporkan.
Saat wabah itu berlangsung, 36 orang meninggal di Korsel. Kejadian tersebut memaksa pemerintah meninjau ulang pendekatan terhadap penyakit menular. Pusat Pengendalian Penyakit Korsel bahkan mendirikan divisi khusus untuk bersiap atas hal terburuk. Persiapan itu kini terbayar. Tidak ada kekurangan alat uji di Korsel. Empat perusahaan mendapat izin pemerintah untuk membuatnya. Dengan demikian, Korsel kini punya kemampuan menguji 140.000 sampel setiap pekan.