Jakarta - Keberadaan garis kuning di atas trotoar bukan sekadar hiasan. Garis kuning itu dibuat untuk menjadi penunjuk jalan bagi para tuna netra yang melintas.
Foto
Mengenal Garis Kuning Penunjuk Jalan untuk Tuna Netra di Trotoar

Seorang pengendara motor melintas di samping trotoar yang memiliki guiding block atau jalur penunjuk jalan bagi penyandang tuna netra di kawasan Jalan Kemang Raya, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Jalur pedestrian di kawasan Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, kini makin cantik usai direvitalisasi. Tak hanya memiliki ukuran jalan yang cukup lebar, guiding block atau jalur penunjuk jalan bagi penyandang tuna netra pun disediakan di kanan-kiri trotoar yang berada di kawasan Kemang tersebut.
Jalur berwarna kuning yang biasanya ditemukan di atas trotoar itu dibangun untuk memberikan kemudahan bagi penyintas disabilitas, khususnya penyandang tuna netra yang melintasi trotoar tersebut.
Guiding block atau jalur penunjuk jalan bagi penyandang tuna netra itu pun dilengkapi dengan tekstur yang memiliki dua makna berbeda, yakni kode garis dan titik.
Guiding block dengan tekstur garis memiliki arti jalan terus, sedangkan guiding block dengan tekstur titik berarti berhenti.
Selain itu, pemilihan warna kuning maupun warna cerah untuk guiding block atau jalur penunjuk jalan bagi penyandang tuna netra itu dilakukan agar mudah dibedakan dengan trotoar maupun jalan biasa.
Keberadaan guiding block atau jalur penunjuk jalan bagi penyandang tunanetra ini pun diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para penyintas disabilitas, khususnya penyandang tuna netra saat melintas di jalan. Keberadaan guiding block ini juga difungsikan agar mereka tak salah jalan saat melintas.