Penumpang Tersisa di Kapal Pesiar Jepang Dipindahkan ke Fasilitas Khusus

Kelompok terakhir penumpang kapal pesiar Diamond Princess telah diturunkan. Para penumpang yang masih tersisa di kapal pesiar itu masih akan jalani karantina.

Petugas kesehatan memeriksa kondisi tubuh salah satu penumpang kapal pesiar Diamond Princess sebelum menaiki bus usai diizinkan turun dari kapal pesiar yang dikarantina di kawasan Yokohama, Jepang, tersebut, Jumat (21/2/2020).

Otoritas Jepang menurunkan kelompok terakhir untuk para penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang dinyatakan negatif virus corona.

Sejumlah bus terparkir untuk mengangkut para penumpang kapal pesiar yang dinyatakan negatif virus corona tersebut.

Seperti diketahui, kapal pesiar Diamond Princess yang mengangkut lebih dari 3 ribu penumpang dan awak kapal itu dikarantina sejak 5 Februari lalu usai salah seorang penumpang mengalami gejala terinfeksi virus corona.

Proses karantina itu pun berakhir pada Rabu (19/2) lalu. Para penumpang yang dinyatakan negatif virus corona diizinkan untuk turun dari kapal pesiar itu.

Sementara para penumpang yang masih tersisa di dalam kapal pesiar masih akan dikarantina lebih lanjut. Seperti dilansir Associated Press, Jumat (21/2/2020), Kementerian Kesehatan Jepang dalam pernyataannya menyebut para penumpang yang negatif virus corona, namun pernah melakukan kontak dekat dengan orang-orang yang positif virus corona di dalam kapal, masih harus menjalani karantina lanjutan.

Masa karantina mereka akan direset dan dihitung ulang sejak tanggal mereka melakukan kontak dengan orang positif corona itu. Diketahui bahwa kapal pesiar Diamond Princess telah selesai dikarantina selama dua pekan sejak awal Februari lalu.

Karantina lanjutan itu akan dilakukan di sebuah fasilitas yang disediakan pemerintah Jepang. Tidak disebut lebih lanjut lokasi fasilitas tersebut. Tidak disebut lebih lanjut mengenai jumlah penumpang yang akan menjalani karantina lanjutan.

Seperti diketahui, umlah kasus virus corona dari kapal pesiar Diamond Princess yang sempat dikarantina di Jepang kembali bertambah. Otoritas Jepang mengumumkan adanya 13 kasus baru dari kapal tersebut.