Ukraina - Warga di Novi Sarzhany, Ukraina, gelar aksi tolak kota mereka jadi lokasi karantina warga yang dievakuasi dari Wuhan. Bentrokan pun tak terhindarkan.
Foto
Risau Virus Corona, Warga Ukraina Tolak Kotanya Jadi Lokasi Karantina

Seorang petugas kepolisian berupaya mengamankan sejumlah demonstran yang gelar aksi menolak kota mereka jadi lokasi karantina warga Ukraina yang dievakuasi dari Wuhan, China, Kamis (20/2/2020) waktu setempat.
Seperti diketahui, beberapa waktu sebelumnya Ukraina mengevakuasi warganya yang terjebak di Wuhan, China, terkait wabah virus corona.
Usai dievakuasi, mereka akan dikarantina selama dua pekan guna mencegah penyebaran virus corona. Proses karantina itu diketahui dilakukan di kawasan Novi Sanzhary.
Sejumlah warga di kawasan Novi Sanzhary pun menolak kota mereka menjadi lokasi tempat karantina sejumlah orang yang berhasil dievakuasi dari Wuhan, China, tersebut.
Penolakan itu dilakukan karena mereka khawatir terkait penyebaran virus corona tersebut.
Aksi penolakan itu pun semakin memanas menjelang malam. Para demonstran melaporkan mencoba menghentikan bus yang mengangkut orang-orang yang dievakuasi dari Wuhan untuk memasuki kota mereka.
Dua bus yang mengangkut orang-orang dari Wuhan itu pun dilaporkan mengalami pecah kaca. Aksi yang memanas itu membuat petugas kepolisian mengamankan sejumlah demonstran.
Bentrokan antara demonstran dan pihak kepolisian pun tak terhindarkan.
Wabah virus corona memang menjadi salah satu isu yang terus dipantau perkembangannya. Virus yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan, China, ini diketahui telah menewaskan 2.247 orang secara global.
Jumlah korban tewas yang terus meningkat serta bertambahnya orang yang terinfeksi virus ini di berbagai negara di dunia membuat warga di kawasan Novi Sanzhary, Ukraina, khawatir virus tersebut dapat menyebar di kota mereka karena menjadi lokasi karantina orang-orang yang berhasil dievakuasi dari Wuhan.