Jakarta - Aksi saling serang dilakukan AS-Iran usai Jenderal Qassem Soleimani tewas dalam serangan udara AS. Aksi itu memicu protes dari warga di beberapa negara di dunia
Foto
Aksi Warga Dunia Tolak Perang AS-Iran

Sejumlah orang berkumpul di Times Square, New York, Amerika Serikat, untuk menggelar aksi tolak perang antara Amerika Serikat dengan Iran, Rabu (8/1/2020) waktu setempat. Getty Images/Spencer Platt.
Para demonstran membawa berbagai poster berisi kecaman dan penolakan aksi saling serang yang dilakukan Amerika Serikat dan Iran di Timur Tengah. Getty Images/Alex Wroblewski.
Sejumlah penanda anti-perang juga terlihat di kawasan Gedung Putih, Washington D.C, sebagai reaksi masyarakat atas aksi Amerika melakukan serangan udara hingga menewaskan Jenderal Qassem Soleimani. Getty Images/Alex Wroblewski.
Seorang demontran anti-perang turut membawa poster bertuliskan 'Peace with Iran' saat ikut serta dalam aksi menolak perang di Times Square, New York, Amerika Serikat. Getty Images/Spencer Platt.
Sebelumnya, sejumlah demonstran anti-perang juga turut melakukan aksi mengecam dan menolak tindakan Amerika Serikat melakukan penyerangan terhadap Iran. Aksi protes itu dilakukan di depan Gedung Putih, Washington D.C, pada Rabu (8/1) pagi waktu setempat. Getty Images/Samuel Corum.
Para demonstran anti-perang tersebut mengecam tindakan Amerika Serikat yang menyerang Iran karena dapat memicu terjadinya perang. Getty Images/Samuel Corum.
Aksi protes menolak perang Amerika Serikat-Iran juga turut terjadi di depan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Korea Selatan yang berlokasi di Kota Seoul, Kamis (9/1/2020). Getty Images/Chung Sung-Jun.
Para demonstran anti-perang membawa poster berisi kecaman dan menolak perang usai aksi saling serang antara AS dan Iran berlangsung di Timur Tengah. Getty Images/Chung Sung-Jun.
Aksi menolak perang juga terjadi di Filipina. Para demonstran mengecam tindakan Amerika Serikat yang menyerang Iran hingga menewaskan Jenderal Qassem Soleimani. Getty Images/Ezra Acayan.
Para demonstran membawa spanduk serta poster yang berisi kecaman dan penolakan kemungkinan terjadinya perang akibat aksi serangan Amerika Serikat itu. Getty Images/Ezra Acayan.