Mereka yang Bertahan di Tanah Penggusuran Sunter

Foto

Mereka yang Bertahan di Tanah Penggusuran Sunter

Pradita Utama - detikNews
Senin, 18 Nov 2019 15:23 WIB

Jakarta - 570 jiwa dari 62 kepala keluarga (KK) di Sunter, Jakut, menjadi korban penggusuran. beberapa bahkan masih nekat bertahan di lokasi.

Begini salah satu potret warga yang masih bertahan di tanah penggusuran Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Penataan kawasan itu dilakukan persisnya di Jalan Agung Perkasa 8 Kelurahan Sunter Jaya dan Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok.
Pemerintah Kota Jakarta Utara mengklaim penertiban bangunan dan tempat usaha warga di Sunter ini sudah sesuai aturan. Camat Tanjung Priok Syamsul Huda mengatakan pihaknya sudah menyampaikan surat peringatan sebanyak tiga kali.
Menurut Syamsul, dalam setiap pertemuan, warga meminta agar direlokasi ke tempat lain, agar mereka dapat berusaha kembali. Namun, jika permintaan relokasi itu masih di lahan fasilitas umum dan fasilitas sosial, pemerintah juga tidak bisa memberikan bantuan relokasi.
Syamsul menegaskan upaya yang dilakukan pemerintah bukan penggusuran, tetapi penataan dan penertiban bangunan yang tidak sesuai dengan fungsinya. Penataan itu dilakukan untuk mendukung program pemerintah menormalisasi saluran air sepanjang 400 meter dengan lebar sekitar enam meter. Wilayah tersebut rawan terjadinya genangan saat musim penghujan.
Usai penertiban, warga meminta agar alat berat tidak lagi beroperasi. Sebab, warga ingin membenahi puing-puing bangunan yang tersisa. Warga meminta waktu hingga Minggu (17/11).
Warga korban penggusuran meminta pemerintah daerah dapat memberikan tempat usaha baru sebagai mata pencaharian mereka. Salah seorang warga bernama Ardi dan ratusan warga lainnya memilih bertahan di puing penggusuran karena tempat itu merupakan lokasi mereka berusaha dan mencari nafkah.
Namun, Ardi tetap berharap Anies dapat memberikan kebijakan supaya lokasi tersebut dapat ditempati kembali jika selesai ditata. Subaidah menambahkan, usai digusur, warga memilih menumpang dengan tetangga atau mencari gudang yang ditinggali pada siang hari. Sementara pada malam hari, warga kembali tidur di puing-puing sisa penggusuran. Dia berharap Anies menepati janji kampanyenya sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Sementara itu, salah seorang sesepuh warga, Ahmad Dahri, mengatakan warga sudah bermukim di wilayah itu sejak tahun 1980-an. Saat itu, yang mempunyai kuasa atas lahan bukan pihak kelurahan atau pun kecamatan dan Podomoro sebagai pengembang kawasan.
Penertiban Terpadu lantas dilaksanakan pada Kamis (14/11) lalu dengan hasil antara lain, 25 lapak telah dibongkar, sebagian lapak dibongkar sendiri oleh pemilik, barang-barang lapak mereka dibantu petugas PPSU. Sementara sisanya, pemilik meminta waktu untuk membongkar sendiri dimulai Jumat (15/11) lalu. Hingga saat ini warga masih berupaya membongkar bangunannya sendiri.
Mereka yang Bertahan di Tanah Penggusuran Sunter
Mereka yang Bertahan di Tanah Penggusuran Sunter
Mereka yang Bertahan di Tanah Penggusuran Sunter
Mereka yang Bertahan di Tanah Penggusuran Sunter
Mereka yang Bertahan di Tanah Penggusuran Sunter
Mereka yang Bertahan di Tanah Penggusuran Sunter
Mereka yang Bertahan di Tanah Penggusuran Sunter
Mereka yang Bertahan di Tanah Penggusuran Sunter
Mereka yang Bertahan di Tanah Penggusuran Sunter
Mereka yang Bertahan di Tanah Penggusuran Sunter


Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads