Menjelajah Pulau Senoa yang Memesona

Pulau Senoa merupakan salah satu pulau terluar di Natuna. Pulau yang berada di sebelah timur Pulau Bungurang (Natuna) ini berbatasan dengan Malaysia dan Laut China Selatan.

Ada kisah menarik dari pulau yang tersohor dengan panorama pantainya yang indah dan berpasir putih ini. Nama pulau Senoa diambil dari bahasa setempat yang berarti hamil atau berbadan dua.

Pemilihan nama pulau tersebut bukan tanpa alasan. Jika dilihat dari kejauhan, Pulau Senoa nampak terlihat seperti orang yang sedang berbaring dengan bentuk tubuh seperti sedang hamil. Menurut kepercayaan masyarakat setempat pulau ini tidak begitu saja berbentuk seperti wanita hamil. Dahulu kala ada seorang raksasa yang hidup di sana. Sampai akhirnya raksasa ini mati namun dalam keadaan hamil. Mitosnya, dari raksasa tersebutlah pulau ini terbentuk.

Selain kisah unik yang menyertai nama dan kemunculan pulau ini, Pulau Senoa juga memiliki keindahan alam yang begitu memesona. Selain bisa menikmati panorama alam sambil bermain air, pengunjung juga dapat melakukan aktivitas air seperti snorkeling, diving atau paddle board.

Pulau Senoa tidak memiliki penghuni alias pulau kosong. Suasana tenang dan sunyi nampak terasa saat pengunjung berwisata ke pulau tersebut.

Meski kosong tak berpenghuni, menurut masyarakat setempat Pulau Senoa menjadi rumah bagi para penyu yang yang ingin bertelur. Di pulau ini juga tersedia rumah pantai dan menara mercusuar.

Agar keindahan pulau dan ekosistem laut di sana tetap terjaga kelestariannya, para pengunjung diharapkan untuk membawa kembali sampah plastik yang digunakan selama berwisata ke Pulau Senoa. Hal itu menjadi salah satu upaya agar sampah tersebut tak mencemari laut dan lingkungan di pulau tersebut.

Tak sabar ingin mengunjungi Pulau Senoa? Dari pusat Kota Ranai pengunjung dapat menuju ke Pelabuhan Sepampang untuk menggunakan kapal-kapal pompong yang siap disewa untuk menuju ke Pulau Senoa. Tarif kapal tersebut sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu untuk pulang-pergi.