Diskusi Jalan Pasti Sistem Politik dan Pemilu Indonesia

Foto

Diskusi Jalan Pasti Sistem Politik dan Pemilu Indonesia

Lamhot Aritonang - detikNews
Senin, 05 Agu 2019 15:06 WIB

Jakarta - Diskusi bertema 'Jalan Pasti Sistem Politik dan Pemilu di Indonesia' digelar di Jakarta. Hamdan Zoelva hingga Agun Gunandjar Sudarsa menjadi pembicara.

Sejumlah pakar mengkritik adanya presidential threshold. Presidential threshold disebut bisa menyebabkan potensi kepemimpinan ke depan.
Eks Ketua MK Hamdan Zoelva juga mengkritik presidential threshold yang menurutnya tidak logis karena menggunakan patokan threshold hasil pemilu sebelumnya.
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengkritik sistem pemilu saat ini yang menurutnya rumit. Refly mengatakan diperlukan sistem pemilu yang lebih sederhana.
Pengamat politik Burhanudin Muhtadi menyebut presidential threshold di Indonesia terlalu tinggi. Selain itu, menurutnya itu tidak sesuai dengan sistem presidensial.
Para pembicara yang hadir dalam diskusi antara lain pakar hukum tata negara Refly Harun, anggota DPR Fraksi Golkar Agun Gunandjar Sudarsa, Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Burhanudin Muhtadi, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva.
Diskusi Jalan Pasti Sistem Politik dan Pemilu Indonesia
Diskusi Jalan Pasti Sistem Politik dan Pemilu Indonesia
Diskusi Jalan Pasti Sistem Politik dan Pemilu Indonesia
Diskusi Jalan Pasti Sistem Politik dan Pemilu Indonesia
Diskusi Jalan Pasti Sistem Politik dan Pemilu Indonesia


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads