Potret Petani Sayuran di Utara Jakarta Melawan Kekeringan

Seorang petani sayuran sedang beraktivitas di lahan pertanian yang berada di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Senin (8/7/2019).

Ada berbagai macam jenis sayuran yang ditanam oleh para petani di kawasan Sunter ini, seperti bayam, kangkung, dan daun kemangi.

Beragam sayuran tersebut dijual dengan harga yang bervariasi. Sayur kangkung dijual dengan harga Rp 30 ribu per ikat, sayur bayam dijual Rp 10 ribu per satu ikat, dan daun kemangi dijual Rp 5 ribu.

Memasuki musim kemarau, sejumlah lahan di berbagai daerah di Indonesia mulai mengalami kekeringan.

Problem kekeringan tersebut juga dialami para petani sayuran di kawasan Sunter.

Kekeringan yang melanda lahan pertanian para petani di Sunter itu diketahui telah terjadi sejak bulan Mei lalu.

Tak sedikit tanaman yang mereka tanam seperti bayam, kangkung dan daun kemangi mengalami gagal panen atau panen lebih lama karena kekeringan yang kerap terjadi di saat musim kemarau.

Jika biasanya saat musim hujan sayuran akan panen dalam waktu 22 hari. Di musim kemarau seperti ini panen sayuran memakan waktu yang lebih lama bisa mencapai 30 hari.

Para petani pun harus memutar otak agar tanaman mereka tak gagal panen akibat musim kemarau. Salah satunya dengan mengandalkan mesin diesel untuk menarik air dari selokan maupun air sungai yang tersisa.

Penampakan mesin diesel yang digunakan petani sayuran untuk mengambil air di kala musim kemarau.

Problem kekeringan yang harus dihadapi para petani tak berhenti hanya pada mendapatkan air. Di musim kemarau seperti ini membuat kadar asin air menjadi naik dan menyebabkan proses panen menjadi lebih lambat.