Jakarta - BPN Prabowo-Sandiaga menggelar simposium 'Mengungkap Fakta Kecurangan Pemilu 2019'. Dalam acara itu Prabowo menyampaikan pidato dengan berapi-api.
Foto
Pidato Berapi-api Prabowo di Simposium Kecurangan Pemilu

Prabowo menegaskan tidak akan menerima hasil rekapitulasi Pemilu 2019 yang dilakukan KPU.
Prabowo juga menyinggung soal pidana makar yang menjerat sejumlah pendukungnya. Ia meminta pihak berwajib tidak menakut-nakuti pihaknya dengan ancaman pidana makar.
Prabowo mengajak pendukungnya menegakkan kebenaran dan keadilan demi keselamatan bangsa dan rakyat Indonesia.
Sementara itu Sandiaga membuka simposium dengan menyinggung sejumlah hal, dari meninggalnya ratusan petugas KPPS hingga kasus di KPK.
Rizal Ramli menyampaikan dugaan kecurangan Pemilu 2019 yang menyebabkan kerugian bagi pasangan Prabowo-Sandiaga. Dia menyebut kecurangan itu terjadi sejak pilpres belum dimulai. Rizal menyinggung adanya daftar pemilih palsu yang mencapai 16,5 juta.
Sejumlah tokoh yang di acara tersebut antara lain Amien Rais, Djoko Santoso, Rizal Ramli, Salim Segaf Al Jufri hingga Titiek Soeharto.
Dalam acara tersebut Prabowo mengaku ingin berjuang untuk rakyat. Ia mengklaim dirinya dibutuhkan masyarakat di negara ini.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) mengungkapkan data Prabowo Subianto unggul dengan perolehan suara 54,24%.
Para pendukung Prabowo-Sandiaga menyerukan dukungan dengan mengepalkan tangan bersama.
Prabowo dan Sandiaga melakukan salam komando di hadapan pendukung yang hadir di acara simposium 'Mengungkap Fakta Kecurangan Pemilu 2019' yang dihelat di Hotel Grand Sahid, Jakarta.
Simposium 'Mengungkap Fakta Kecurangan Pemilu 2019' ditutup dengan doa bersama.