.webp)
Jakarta - Masjid Jami Al-Makmur berdiri kokoh di kawasan Cikini, Jakarta. Salah satu masjid tertua di Jakarta ini menjadi salah satu peninggalan maestro lukis Raden Saleh
Foto
Menengok Masjid Peninggalan Maestro Lukis Raden Saleh di Cikini
Jumat, 10 Mei 2019 13:20 WIB
Masjid Jami Al-Makmur berdiri di kawasan Cikini, Jakarta. Masjid ini disebut sebagai salah satu masjid tertua di daerah Jakarta.
Masjid Jami Al-Makmur ini disebut sebagai salah satu peninggalan maestro lukis Indonesia, Raden Saleh. Dulu, masjid ini terletak di area Rumah Sakit PGI Cikini, namun pada tahun 1890 masjid ini dipindahkan ke lokasi masjid tersebut kini berdiri.
Masjid yang didominasi dengan warna hijau dan putih ini dibangun secara gotong royong oleh masyarakat di tahun 1932.
Pada awalnya bangunan Masjid Al-Makmur masih sederhana dan dibangun dari bambu. Masyarakat yang dipelopori oleh tokoh nasional H. Agus Salim pun bergotong royong membangun dan memperluas masjid tersebut.
Masjid Jami Al-Makmur memiliki sebuah menara yang cukup tinggi yang digunakan sebagai tempat muazin mengumandangkan azan. Namun kini muazin tak lagi menggunakan menara tersebut untuk mengumandangkan azan sebab telah ada alat bantu speaker.
Seperti ini penampakan bagian dalam Masjid Jami Al-Makmur di Cikini, Jakarta.
Di masa lalu, Masjid Jami Al-Makmur juga menjadi tempat berkumpulnya para tokoh nasional dan para alim ulama setempat.
Warna hijau dan putih nampak mendominasi bangunan Masjid Jami Al-Makmur. Hal itu dapat terlihat dari warna daun pintu dan jendela yang berwarna hijau.
Masjid Jami Al-Makmur menjadi salah satu masjid tertua yang ada di kota Jakarta.
Alat penanda dibangunnya Masjid Jami Al-Makmur nampak berdiri di halaman pintu masuk masjid.
Masjid Jami Al-Makmur kini menjadi salah satu cagar budaya yang kaya akan nilai sejarah perkembangan Islam serta pergerakan kemerdekaan Indonesia.
