Didakwa Korupsi, Deputi Kemenpora Teteskan Air Mata

Begini ekspresi Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Mulyana saat meneteskan air mata.

Mulyana didakwa menerima Rp 400 juta dan mobil Fortuner dari Sekjen KONI Ending Fuad Hamidy.

Pemberian suap dimaksudkan untuk mempercepat proses pencairan dana hibah yang diajukan KONI ke Kemenpora.

Selain itu ia juga menerima uang sejumlah Rp 300 juta, 1 buah kartu ATM debit BNI dengan saldo kurang-lebih senilai Rp 100 juta, serta 1 buah handphone merek Samsung Galaxy Note 9.

Kasus ini bermula saat KONI mengajukan proposal dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan dan pendampingan program peningkatan prestasi olahraga nasional pada multi-even Asian Games dan Asian Para Games 2018. KONI pun mengajukan proposal bantuan hibah ke Kemenpora dengan usulan dana Rp 51,529 miliar.

Menindaklanjuti proposal itu, Menpora Imam Nahrawi mendisposisikan Mulyana dan tim verifikasi untuk dilakukan penelitian apakah proposal tersebut layak untuk diberikan kepada KONI Pusat. Agar pencairan itu dipercepat, Mulyana meminta mobil yang disanggupi Hamidy.

Untuk proposal pengawasan dan pendampingan seleksi calon atlet dan pelatih berprestasi, jaksa mengatakan, Hamidy meminta bantuan Eko menjadi penghubung KONI dengan Kemenpora. Agar proposal itu bisa dicairkan, Mulyana menerima Rp 100 juta handphone Samsung Galaxy Note 9 dari Hamidy.

Atas perbuatan itu, Mulyana didakwa melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 64 Ayat 1 KUHP.

Foto

Didakwa Korupsi, Deputi Kemenpora Teteskan Air Mata

Adhyaksa Awards 2025

Tok! Berikut Daftar 35 Kandidat Adhyaksa Awards 2025

Dewan Pakar Tentukan 35 Nama untuk 7 Kategori Adhyaksa Awards 2025