Halmahera - Pulau Bacan kaya akan destinasi wisata berbagai rupa. Tak hanya alamnya yang indah. Kawasan ini juga menyimpan sejuta cerita terkait Kesultanan Bacan.
Foto
Melacak Sejarah Nusantara Lewat Kedaton Kesultanan Bacan

Kesultanan Bacan merupakan salah satu kerajaan Islam yang berada di timur Nusantara. Sisa-sisa peninggalan Kesultanan Bacan pun dapat dilihat di kedaton Kesultanan Bacan yang terletak di tengah Kota Labuha, Halmahera Selatan.
Kedaton ini pada awalnya merupakan kediaman sultan Muksin Syah. Kediaman sultan ini digunakan sebagai kedaton karena kedaton sebelumnya hancur akibat perang dunia II. Kedaton ini sempat direnovasi pada tahun 2003 dengan mengganti bagian atap rumahnya. Warna kuning yang mendominasi kedaton tersebut melambangkan kesultanan.
Di depan halaman Kedaton Kesultanan Bacan terdapat sebongkah batu dengan berat mencapai 1,7 Ton. Batu bacan raksasa ini awalnya ditemukan warga di Desa Palamea, Pulau Kasiruta, Halmahera Selatan, pada tahun 2014 silam. Batu ini pun dibawa ke Labuha, Pulau Bacan, sekitar April 2015.
Kedaton ini menjadi tempat untuk menyimpan barang-barang peninggalan Kesultanan Bacan yang masih dapat diselamatkan dari kedaton aslinya yang hancur terbakar selama Perang dunia II.
Di dalam kedaton ini banyak ditemukan foto-foto para raja yang pernah memimpin Kesultanan Bacan.
Selama mengunjungi kedaton Kesultanan Bacan ini Jogugu atau Perdana Menteri Kesultanan Bacan, Harmain Iskandar Alam (67), memberikan banyak informasi mengenai beragam benda-benda bersejarah yang disimpan di dalam kedaton tersebut.
Di dalam kedaton ini tersimpan pula mahkota Sultan Bacan. Masyarakat menyebut mahkota ini sebagai mahkota keramat. Pasalnya mahkota ini yang akan memilih sendiri siapa yang akan menjadi sultan. Bahkan, sesuatu hal buruk bisa menimpa orang yang mengaku-ngaku sebagai sultan. Hal buruk ini bisa berupa musibah, atau paling parah bisa berujung maut.
Masih banyak peninggalan-peninggalan Kesultanan Bacan lainnya yang tersimpan rapi di kedaton Kesultanan Bacan ini, salah satunya adalah arsip mata uang Kesultanan Bacan.