Begini Proses Pengolahan Air Laut Menjadi Siap Minum

Seorang petugas dari Suku Dinas Sumber Daya Air memeriksa kondisi pompa penampungan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.

Seorang petugas menerangkan sejumlah alat yang digunakan untuk mengolah air laut menjadi air bersih siap minum di instalasi SWRO yang berada di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.

Instalasi SWRO di Pulau Panggang ini memiliki kapasitas mengolah 90 meter kubik air dan memproduksi 4 hingga 5 liter air per detik.

Meski fasilitas ini belum rampung 100 persen, namun air minum hasil produksi ini sudah bisa dinikmati masyarakat

Mesin-mesin yang berada di instalasi tersebut memiliki tugas untuk mengolah air laut menjadi air bersih siap minum. Air yang mulanya berasa asin itu setelah melalui beragam proses penyulingan dan pengolahan dapat berubah menjadi air tawar.

Kepala Seksi Pembangunan dan Peningkatan Air Baku dan Air Bersih Dinas SDA DKI Jakarta, Aditya Putra Brata mengatakan, pihaknya telah melakukan pemasangan instalasi air bersih SWRO sejak 2018 di 954 rumah tangga sasaran (RTS) yang tersebar di Pulau Pramuka, Pulau Kelapa Dua, Pulau Payung dan Pulau Panggang.

Bupati Husein Murad yang turut serta meninjau instalasi itu menjelaskan sebenarnya ketersediaan air bersih masih menjadi masalah di Kepulauan Seribu. Pulau-pulau tak bisa selamanya mengandalkan air tanah untuk mencukupi kebutuhan penduduk. Oleh karena itu, proses pengolahan air laut menjadi air bersih siap minum dapat menjadi solusi.

Fasilitas SWRO di Pulau Panggang ini sudah memasuki tahap penyelesaian. Selain di Pulau Panggang, SWRO juga sedang dibangun di Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, dan Pulau Payung.

Bupati Husein Murad pun menyebut akan membangun instalasi SWRO di Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, dan Pulau Payung di tahun 2019 ini.

Pembangunan pengolahan air bersih siap minum itu dilakukan agar warga di semua pulau yang berada di Kepulauan Seribu dapat memenuhi kebutuhan akan air bersih siap minum.