Napak Tilas Sisa-sisa Kolonial Belanda di Museum Taman Prasasti

Foto

Napak Tilas Sisa-sisa Kolonial Belanda di Museum Taman Prasasti

Pradita Utama - detikNews
Jumat, 15 Feb 2019 14:02 WIB

Jakarta - Sebuah lahan di Jakarta Pusat di masa lalu menjadi area pemakaman pada masa kolonial Belanda. Area itu kini bernama Museum Taman Prasasti.

Pengunjung nampak melintasi area pemakaman orang-orang Belanda di Museum Taman Prasasti, Jakarta, Jumat (15/2/2019).

Di masa lalu, area itu menjadi tempat peristirahatan terakhir orang-orang Eropa yang pernah tinggal di Indonesia pada masa sebelum kemerdekaan.

Berbagai patung dengan macam-macam ukuran nampak menghiasi area tersebut. Tak sedikit pengunjung yang datang untuk sekadar memotret keindahan dan keunikan Museum Taman Prasasti.

Namun, meski banyak dipenuhi nisan, area pemakaman tua itu tak lagi berisi jenazah manusia. Karena telah dipindahkan ke sejumlah tempat lainnya berdasarkan permintaan keluarga.

Museum Taman Prasasti tak hanya berisikan nisan-nisan orang Eropa. Ada pula sebuah nisan yang bertuliskan nama sejumlah tentara Jepang yang gugur saat masa kependudukan Jepang di Indonesia.

Selain itu di area museum juga tersimpan dua peti yang disebut pernah digunakan untuk mengangkut jenazah Soekarno dan Mohammad Hatta.

Ada pula nisan sejumlah tokoh terkenal baik dari kalangan Eropa maupun Indonesia. Area pemakaman kuno ini pun disebut menjadi tempat peristirahatan terakhir istri Thomas Stamford Raffless, yaitu Olivia Mariamne Raffless yang disebut meninggal di Batavia.

Nisan tokoh populer Indonesia seperti Soe Hok Gie dan Misreboet seorang selebritis Indonesia di masa 1930-an.

Namun, kondisi makam yang telah berumur mencapai ratusan tahun itu kini nampak kurang terawat.

Sejumlah patung pun tak lagi utuh dan telah rusak.

Perlu ada sejumlah perbaikan dan perawatan agar Museum Taman Prasasti tak hanya populer karena kesan angker pemakaman tua, tetapi menjadi tempat untuk menelusuri sejarah kehidupan rakyat Indonesia di masa lalu.

Nisan-nisan sejumlah tokoh terkenal yang pernah dimakamkan disana pun memiliki keunikan masing-masing. Namun karena kondisi makam yang telah berumur ratusan tahun dan kurangnya perawatan membuat sejumlah makam tak lagi terlihat jelas namanya.

Napak Tilas Sisa-sisa Kolonial Belanda di Museum Taman Prasasti
Napak Tilas Sisa-sisa Kolonial Belanda di Museum Taman Prasasti
Napak Tilas Sisa-sisa Kolonial Belanda di Museum Taman Prasasti
Napak Tilas Sisa-sisa Kolonial Belanda di Museum Taman Prasasti
Napak Tilas Sisa-sisa Kolonial Belanda di Museum Taman Prasasti
Napak Tilas Sisa-sisa Kolonial Belanda di Museum Taman Prasasti
Napak Tilas Sisa-sisa Kolonial Belanda di Museum Taman Prasasti
Napak Tilas Sisa-sisa Kolonial Belanda di Museum Taman Prasasti
Napak Tilas Sisa-sisa Kolonial Belanda di Museum Taman Prasasti
Napak Tilas Sisa-sisa Kolonial Belanda di Museum Taman Prasasti
Napak Tilas Sisa-sisa Kolonial Belanda di Museum Taman Prasasti
Napak Tilas Sisa-sisa Kolonial Belanda di Museum Taman Prasasti


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads