Yuk, Bernostalgia di Museum Pos Indonesia

Salah satu tempat yang menyimpan sejarah mengenai dunia persuratan yaitu Museum Pos Indonesia yang berlokasi di Jalan Cilaki, Kota Bandung.

Tempat yang biasanya dijadikan nostalgia untuk mengetahui peralatan pada zamannya. Museum bersejarah ini sudah berdiri sejak zaman Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1933, awalnya bangunan ini bernama pos, telegraf dan telepon (PTT).

Pengunjung tidak perlu membayar tiket hanya diwajibkan menulis di buku pengunjung yang berada di pintu masuk Museum Pos Indonesia.

Setelah itu, pengunjung dapat mengelilingi museum pos dengan bebas dengan tetap menjaga dan tidak merusak koleksi. Koleksi yang dipajangkan yakni perangko dari zaman ke zaman, kotak pos, miniatur gedung dan yang lebih menarik patung seorang tukang pos yang sedang dikerumuni masyarakat menggambarkan peran penting tukang pos pada saat itu, sebelum mengenal smartphone.

Museum yang terbuka untuk umum ini semula hanya menyajikan benda koleksi sebatas perangko, baik perangko dalam negeri maupun luar negeri. Karena pentingnya fungsi museum sebagai sarana pendidikan untuk generasi muda maka dilakukan upaya renovasi agar dapat memelihara kekayaan warisan budaya dalam pelayanan pos.

Walaupun sekarang ini Museum Pos sepi , namun pengunjung tetap menikmati dan bersemangat dalam mempelajari dan melihat koleksi di Museum Pos Indonesia yang sebelumnya belum pernah dilihat atau diketahui.

Museum yang terletak di sebelah Timur Gedung Sate ini dibuka untuk umum pada hari Senin- Jum’at pukul 09.00-16.00 WIB dan hari Sabtu buka pukul 09.00-13.00 sementara untuk hari Minggu Museum ini tutup.

Kondisi museum pos saat ini lebih nyaman untuk dikunjungi tidak panas dan penerangannya pun cukup baik. Pengetahuan orang dalam dunia filateli pun turut berkembang karena koleksi perangko yang ada di Museum Pos saat ini juga terus bertambah.

Foto

Yuk, Bernostalgia di Museum Pos Indonesia

Srikandi Penjaga Nurani Hukum

Adhyaksa Awards 2025

Kisah Jaksa Herlinda Pemenang Adhyaksa Awards 2024