.webp)
Banten - Pak Bunah tinggal di sebuah gubuk reyot di daerah Cilegon, Banten. Kakek 75 tahun itu pun telah puluhan tahun hidup dalam kondisi yang memprihatinkan.
Foto
Lara Pak Bunah, Puluhan Tahun Tinggal di Gubuk Reyot
Kamis, 29 Nov 2018 15:18 WIB
Seorang kakek bernama Hasbunah tinggal di sebuah gubuk reyot di daerah Cilegon, Banten, Kamis (29/11/2018). Kondisinya pun sangat memprihatinkan.
Kakek yang biasa dipanggil Pak Bunah ini hidup sebatang kara di gubuk tersebut. Untuk mengisi perut ia mengandalkan belas kasihan para tetangga di Lingkungan Jeruk Tipis RT 001 RW 003, Kelurahan Bulakan, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon.
Gubuk yang ditinggali Pak Bunah terbuat dari pagar bambu yang dilapisi beberapa kain spanduk bekas. Kain itu berguna untuk menahan dinginnya udara di malam hari.
Berdasarkan penuturan Pak Bunah, ia telah tinggal di gubuk itu sejak 30 tahun lalu. Hingga kini ia masih terus bertahan hidup dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
Di beberapa sisi dinding gubuk itu pun terlihat bolong, begitu pula dengan atapnya. Kala hujan tak jarang atap gubuk Pak Bunah bocor dan membuatnya tak bisa tidur.
Kondisi Pak Bunah bisa dibilang terjerat oleh kemiskinan. Tak ada beras dan kompor di gubuknya. Untuk mandi saja, ia harus menumpang di rumah saudaranya yang tak jauh dari tempat tinggalnya saat ini.
Jeratan kemiskinan itu ditambah dengan kondisi fisiknya yang sudah renta. Matanya sudah tak bisa melihat. Sejak matanya mengalami masalah penglihatan, ia tak pernah mendapat bantuan operasi.
Selama puluhan tahun hidup di gubuk reyot, Pak Bunah tak pernah tersentuh bantuan pemerintah. Jangankan bantuan bedah rumah, sekadar makan pun ia harus menunggu balas kasihan dari orang lain. Bagaimana peran pemerintah setempat pak Bunah tinggal menyikapinya?
