Foto: Bakar Patung Mendag, Mahasiswa di Pelosok RI Tolak Impor Beras

ADVERTISEMENT

Foto

Foto: Bakar Patung Mendag, Mahasiswa di Pelosok RI Tolak Impor Beras

Jeka Kampai, Ajiz Halid, Datuk Haris Molana - detikNews
Senin, 24 Sep 2018 17:32 WIB

Padang - Demo mahasiswa terjadi di berbagai penjuru negeri tolak impor beras. Mereka meminta Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita menghentikan impor beras.

Mahasiswa membuat patung Enggar terbuat dari jerami. Mereka aksi unjuk rasa di halaman kantor Gubernur Sumatera Barat, Senin (24/09) sore. Dalam aksi itu, patung Enggar dari jerami itu dibakar.
Aksi unjuk rasa dilakukan mahasiswa dari BEM-KM Universitas Andalas (Unand) dalam memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada hari ini. Aksi dimulai dengan long march dari depan Kantor Bank Indonesia. Mahasiswa berjalan kaki sekitar setengah kilometer hingga ke kantor gubernur.
Boneka yang dibakar massa tersebut merupakan simbol penolakan terhadap kebijakan impor yang selama ini dilakukan Menteri Perdagangan. Massa menilai, sebagai negara agraris, pertanian di Indonesia harusnya menjadi sektor yang berdaulat, namun yang terjadi justru kebalikannya.
Menurut Faizil, Dirut Perum Bulog Budi Waseso sudah menegaskan kalau stok beras di gudang masih aman hingga akhir tahun. Namun Menteri Perdagangan bersikeras akan melakukan impor beras Satu Juta Ton hingga akhir September ini.
Mereka menuntut pemerintah untuk meningkatkan produktivitas tanaman pertanian, khususnya padi, jagung, kedele dan tanaman sembako. Pemerintah juga dituntut untuk menjamin stabilitas harga produk-produk pertanian dan peternakan.
Ratusan mahasiswa se-Gorontalo yang tergabung dalam aliansi mahasiswa pertanian Gorontalo gelar aksi dengan menolak impor beras di bundaran Hulondalo Indah.
Mahasiswa menuntut pemerintah sekarang tidak memperhatikan nasib para petani. Kebijakan impor beras yang dilakukan pemerintah Jokowi-Kalla membuat harga beras di petani murah.
Ratusan gabungan mahasiswa di Lhokseumawe berdemo di Kantor DPRK Aceh Utara, Aceh. Mereka menuntut impor beras dihentikan, karena daya serap hasil panen petani di daerah masih sangat rendah.
 
Musliadi menyebutkan petani di daerah hinggi kini belum sejahtera. Realita di lapangan rata-rata petani khususnya di Aceh  masih hidup di bawah garis kemiskinan. Seharusnya dalam hal ini eksekutif dan legeslatif harus lebih peka dan peduli terhadap nasip para petani.
Foto: Bakar Patung Mendag, Mahasiswa di Pelosok RI Tolak Impor Beras
Foto: Bakar Patung Mendag, Mahasiswa di Pelosok RI Tolak Impor Beras
Foto: Bakar Patung Mendag, Mahasiswa di Pelosok RI Tolak Impor Beras
Foto: Bakar Patung Mendag, Mahasiswa di Pelosok RI Tolak Impor Beras
Foto: Bakar Patung Mendag, Mahasiswa di Pelosok RI Tolak Impor Beras
Foto: Bakar Patung Mendag, Mahasiswa di Pelosok RI Tolak Impor Beras
Foto: Bakar Patung Mendag, Mahasiswa di Pelosok RI Tolak Impor Beras
Foto: Bakar Patung Mendag, Mahasiswa di Pelosok RI Tolak Impor Beras
Foto: Bakar Patung Mendag, Mahasiswa di Pelosok RI Tolak Impor Beras


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT