Menelusuri Surga Seniman Grafiti di IJ Halen

Saat ini grafiti tak lagi dipandang sebagai sebuah aksi corat-coret tak bertanggung jawab. Banyak seniman mengekspresikan diri dan mengungkapkan pemikirannya melalui seni grafiti. Antara Foto/Hermanus Prihatna.

Tak semua pihak pun menyukai grafiti sehingga seringkali dianggap sebagai aksi vandalisme. Namun, di IJ Halen, Belanda, para seniman grafiti tak perlu takut berurusan dengan aparat kepolisian atau pemilik properti karena, daerah itu kini menjadi tempat para seniman grafiti bebas berekspresi. Antara Foto/Hermanus Prihatna.

IJ Halen berada di kawasan Amsterdam Noord, daerah itu dahulu merupakan tempat galangan kapal Nederlandse Droogdok en Scheepsbouw Maatschappij (NDSM), namun pada tahun 1984 galangan kapal itu mengalami kebangkrutan dan membuat gedung-gedung bekas perkantoran mereka terbengkalai. Antara Foto/Hermanus Prihatna.

Para seniman lokal mengambil alih daerah ini dan membuat beberapa kegiatan kreatif salah satunya dengan membuat grafiti-grafiti yang nyaris menghiasi seluruh dinding bangunan. Antara Foto/Hermanus Prihatna.

Pemerintah setempat bahkan memberi dukungan kepada seniman lokal ini agar mereka mengembangkan ide kreatifnya di lokasi yang juga menjadi tempat pasar loak terbesar di Eropa. Antara Foto/Hermanus Prihatna.

Dalam kurun waktu tertentu lukisan-lukisan di dinding ini berganti tema tergantung dari ‘mood’ para senimannya, misalnya karton kepala jamur, labu halloween, bahkan wajah Marlon Brando sang Godfather dengan coretan hitam putih, juga sebuah perahu yang seluruhnya sudah dilukis aneka warna. Antara Foto/Hermanus Prihatna.

Sebelum memasuki dermaga NDSM, pengunjungpun bisa melihat sebuah kapal selam yang sudah tidak berfungsi lagi dengan nomor 4711 yang dihiasi coretan grafiti hampir di seluruh badannya. Antara Foto/Hermanus Prihatna.

IJ Halen pun tak hanya menjadi surga untuk para seniman grafiti, tetapi juga menjadi surga untuk para penikmat seni dan fotografi. Tak sedikit pengunjung datang untuk berfoto di balik dinding-dinding penuh karya seni ini. Antara Foto/Hermanus Prihatna.