Ini 2 Pelaku yang Coba Bunuh Mata-mata Rusia dengan Novichok

Jaksa Inggris mengungkapkan identitas dua warga Rusia yang berupaya membunuh Sergei Skripal (dalam foto) dan putrinya, Yulia. Skripal dan putrinya ditemukan tak sadarkan diri di Salisbury, Inggris pada 4 Maret lalu. Keduanya dinyatakan terpapar gas saraf level militer, Novichok, yang mematikan. Foto: REUTERS

Kedua pelaku yang berusia 40-an tahun diidentifikasi sebagai Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov. Kepolisian Inggris telah merilis foto kedua pria Rusia itu ke publik. Foto: Metropolitan Police handout via REUTERS

Dalam foto ini terlihat salah satu pelaku yang disebut bernama Alexander Petrov. Jaksa Inggris juga telah merilis surat perintah penangkapan untuk kedua pelaku. Foto: Metropolitan Police handout via REUTERS

Pelaku lainnya bernama Ruslan Boshirov terlihat dalam foto yang disebar polisi Inggris. Surat perintah penangkapan yang dirilis untuk kedua pelaku berlaku untuk seluruh wilayah Eropa. Otoritas Inggris menyatakan tidak akan mengajukan permohonan ekstradisi kepada Rusia. Foto: Metropolitan Police handout via REUTERS

Selain merilis foto close-up, polisi Inggris juga merilis foto kedua pelaku saat terekam CCTV di wilayah Salisbury, lokasi Skripal dan putrinya ditemukan tak sadarkan diri. Foto-foto itu menunjukkan pergerakan kedua pelaku. Foto: Metropolitan Police handout via REUTERS

Dalam foto ini, Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov terekam CCTV sedang berada di Stasiun Salisbury pada 3 Maret 2018, sehari sebelum Skripal dan putrinya terpapar Novichok. Foto: Metropolitan Police handout via REUTERS

Sedangkan dalam foto yang diambil dari rekaman CCTV ini, kedua pelaku sedang berada di Wilton Road, Salisbury, juga pada 4 Maret 2018. Foto: Metropolitan Police handout via REUTERS

Di foto ini, kedua pelaku terekam CCTV berada di Fisherton Road, Salisbury pada 4 Maret 2018. Kepolisian Inggris menyebut ada bekas kontaminasi Novichok yang ditemukan di sebuah kamar hotel London yang pernah menjadi tempat menginap dua pria Rusia itu. Foto: Metropolitan Police handout via REUTERS