Sidang Perdana Eks Pejabat Kementan soal Korupsi Pupuk

Eko Mardianto (berbatik coklat) dan Sutrisno (berbaju putih) menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (1/8/2018).

Mantan Staf Sub Bagian Rumah Tangga Bagian Umum Sekretaris Ditjen Hortikulkutra, Eko Mariyanto, didakwa melakukan korupsi dari pengadaan pupuk di Kementerian Pertanian (Kementan).

Selain Eko, eks Dirut PT Hidayah Nur Wahana, Sutrisno, juga didakwa melakukan perbuatan yang sama.

Jaksa mengatakan saat itu Dirjen Hortikultura Hasanuddin Ibrahim meminta Eko untuk berkoordinasi dengan Sutrisno, Nasser Ibrahim (adik Hasanuddin) dan Mohan Kumar untuk pengadaan pupuk mikoriza pada APBN-P tahun anggaran 2012 agar menggunakan produk merk Rhizagold. Atas arahan itu, Hasanuddin menerima brosur dari Eko yang berisi spesifikasi teknis produk Rhizagold yang berasal dari Sutrisno dan Nasser Ibrahim. Eko pun ditunjuk menjadi pejabat pembuat komitmen Ditjen Hortikultura atas lelang pengadaan itu.

Jaksa kemudian mengatakan Sutrisno sudah mengetahui pemenang lelang tersebut yaitu PT Karya Muda Jaya, meski Pokja ULP belum mengumumkan. Sutrisno dan Ahmad Yani mengajak Subhan untuk pergi ke Surabaya bertemu Kepala cabang Bank Mandiri Jastra Ferdinan guna membuka rekening. Akhirnya pemenang pun diumumkan yaitu PT Karya Muda Jaya dengan nilai kontrak Rp 18 miliar.

Atas perbuataan tersebut, negara mengalami kerugian sebesar Rp 12 miliar. Eko dan Sutrisno diduga melanggar Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Foto

Sidang Perdana Eks Pejabat Kementan soal Korupsi Pupuk

Uji Publik Adhyaksa Awards, Masyarakat Bisa Beri Masukan soal Kandidat

Dewan Pakar Putuskan 21 Finalis Adhyaksa Awards 2025, Ini Daftarnya!