Malta - Revolusi Perancis dan kedigdayaan Napoleon Bonaparte membawa Malta pada masa gelap. Meski kini sudah merdeka mereka tak akan lupa pada Juni 1798 yang bersejarah
Foto
Melihat Peringatan Sejarah Pengepungan Perancis di Malta

Bulan Juni 1798 menjadi bulan paling bersejarah bagi bangsa Malta. Pada masa itu, saat pemimpin militer dan politik Perancis, Napoleon Bonaparte sedang dalam perjalanannya ke Mesir selama Perang Revolusi Perancis, Ia menginvasi negara Malta. Darrin Zamit Lupi/Reuters.
Peringatan Pengepungan Malta atau dikenal juga sebagai Pengepungan Valletta atau Blokade Perancis diselenggarakan setiap bulan Juni tiap tahunnya sebagai salah satu upaya warga Malta untuk tidak melupakan sejarah kelam bangsa mereka. Darrin Zamit Lupi/Reuters.
Pengepungan ini terjadi selama 2 tahun dengan blokade dari militer Perancis di Valletta dan tiga kota lainnya yang merupakan pemukiman terbesar dan pelabuhan utama di pulau Mediterania Malta. Darrin Zamit Lupi/Reuters.
Malta dikepung oleh sekitar 3 ribu pasukan militer Perancis di bawah komando Jenderal Perang Perancis Claude-Henri Belgrand de Vaubois. Pengepungan ini meletuskan pertempuran antara penduduk asli Malta dengan pasukan militer Perancis. Darrin Zamit Lupi/Reuters.
Perang tidak dapat dihindari. Malta yang pada saat itu diperintah oleh Knight of St. John, sebuah orde tua yang bersifat feodal dan berpengaruh dilemahkan oleh menipisnya sebagian besar pendapatan mereka selama Revolusi Perancis. Bonaparte segera memerintahkan armadanya untuk memborbardir Valletta dan kekalahan harus diterima oleh para penduduk Malta karena kurang siap menghadapi pasukan militer Perancis. Darrin Zamit Lupi/Reuters.
Kekalahan Malta untuk menahan kependudukan Perancis menyebabkan negara tersebut jatuh dibawah kepemimpinan Napoleon Bonaparte beserta seluruh sumber daya yang ada di Malta. Bonaparte kemudia mendirikan benteng-benteng militer di pulau-pulau tersebut dan meninggalkan 4 ribu pasukan militer dibawah kendali Vaubois untuk mengendalikan Malta. Darrin Zamit Lupi/Reuters.
Penduduk Malta yang kehilangan kebebasan negaranya mulai mendapatkan harapan setelah Angkatan Laut Kerajaan Inggris menghancurkan Armada Mediterania Perancis pada Pertempuran Nil. Inggris dibantu para penduduk asli Malta melawan pemerintahan Perancis. Darrin Zamit Lupi/Reuters.
Kekalahan yang diterima Perancis membuat mereka mundur ke Valletta dan menghadapi kekurangan makanan yang parah, dan semakin diperparah oleh efektivitas blokade Inggris. Darrin Zamit Lupi/Reuters.
Pada tahun 1800 setelah melalui banyak perang yang tak ada habisnya, Perancis akhirnya menyerah kepada pemerintahan Inggris dan menjadikan Malta sebagai bagian dari Wilayah Persemakmuran Inggris dan memperoleh kemerdekaan pada tahun 1964. Darrin Zamit Lupi/Reuters.