58 Warga Palestina Tewas Saat Bentrok dengan Tentara Israel

Setidaknya 58 warga Palestina tewas ditembak pasukan Israel dalam bentrokan saat demo di perbatasan Gaza. Insiden tragis itu terjadi saat ribuan demonstran Palestina memprotes pemindahan Kedutaan Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem. Ammar Awad/Reuters.

Tindakan brutal Israel tersebut menimbulkan reaksi dari banyak negara di Dunia. Kecaman keras disampaikan Turki yang mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari sebagai solidaritas untuk Palestina. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk "tragedi kemanusiaan" di Gaza tersebut, seraya menyebut kekerasan Israel terhadap demonstran Palestina sebagai genosida. Mohammad Torokman/Reuters.

Erdogan juga mengatakan, pemerintah AS telah kehilangan perannya sebagai penengah di Timur Tengah dengan keputusannya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Ammar Awad/Reuters.

Reaksi berlebihan yang dilakukan oleh para tentara Israel membuat aksi demo warga Palestina semakin memanas. Tidak hanya menangkapi para demonstran, tentara Israel juga menembakan gas air mata dan tidak segan-segan untuk melukai para demonstran. Ammar Awad/Reuters.

Kecaman juga datang dari Presiden Perancis, Emmanuel Macron, ia mengutuk kekerasan yang dilakukan oleh tentara Israel. Bentrokan terjadi saat aksi warga Palestina memprotes pembukaan Kedubes AS di Yerusalem dan memperingati 'Nakba' atau 'malapetaka' saat ratusan ribu warga Palestina terusir dari rumah-rumah mereka pada tahun 1948. Mohammad Torokman/Reuters.

Pemerintah Inggris pun mengungkapkan prihatin atas bentrokan antara pasukan Israel dan para demonstran Palestina di perbatasan Gaza yang menewaskan lebih dari 50 warga Palestina. Inggris menyebut pembunuhan tersebut mengejutkan dan merusak upaya perdamaian. Ibraheem Abu Mustafa/Reuters.

Bentrokan maut terjadi antara demonstran Palestina dengan tentara Israel di sepanjang perbatasan Gaza. Bentrokan terjadi saat unjuk rasa untuk memprotes pembukaan Kedubes AS di Yerusalem. Ibraheem Abu Mustafa/Reuters.

Hari Senin (14/5) waktu setempat tercatat sebagai hari paling berdarah bagi warga Palestina. Kementerian Kesehatan Palestina menyebut sudah 58 demonstran tewas dan sekitar 2.700 orang lainnya luka-luka terkena peluru sungguhan maupun gas air mata. Ibraheem Abu Mustafa/Reuters.

Pihak pemerintah Palestina menyebut bentrokan tersebut sebagai 'pembantaian'. Palestina mengecam keras hal tersebut. Ibraheem Abu Mustafa/Reuters.

Bentrokan pecah di lima titik di sepanjang perbatasan Gaza dan Israel. Unjuk rasa pada Senin (14/5) ini digelar menjelang peringatan 'Nakba' atau 'Malapetaka yang jatuh tanggal 15 Mei 1948, saat ratusan ribu warga Palestina terusir dari rumah-rumah mereka. Ibraheem Abu Mustafa/Reuters.