Jakarta - Dian Apriyani (10) adalah gadis kecil yang menghabiskan separuh waktunya untuk mencari uang dengan menarik perahu eretan demi membantu perekonomian keluarga.
Foto
Berkenalan dengan Gadis Cilik Penarik Perahu Eret di Cilincing

Perahu eret di Cilincing ini merupakan salah satu transportasi alternatif yang banyak digunakan oleh masyarakat di daerah tersebut. Saat teman-teman yang lain sibuk belajar dan bermain, ia justru memilih mencari rejeki untuk membantu orang tuanya.
Dian Apriyani (10), merupakan anak dari seorang tukang ojek dan penjual bunga makam yang tinggal di Cilincing, Jakarta Utara.
Dian merupakan siswi kelas 5 Sekolah Dasar dengan cita-cita mulia, ingin menjadi dokter dan meringankan beban orang tuanya.
Keterbatasan ekonomi yang dirasakannya membuat Dian harus membagi waktunya untuk sekolah dan bekerja.
Dian tahu bahwa kondisi keuangan keluarganya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan setiap hari. Sehingga Dian setelah pulang sekolah harus menarik perahu eret untuk membantu beban ekonomi keluarganya.
Tidak jarang Dian harus bekerja sebelum berangkat sekolah ataupun setelah jam sekolahnya selesai untuk menarik perahu eret.
Libur pun tidak Dian rasakan karena dia memilih untuk bekerja menarik perahu eret dibandingkan libur di rumah atau bermain bersama teman-temannya.
Biaya ongkos satu kali tarik dari perahu eret pun tidak banyak. Setiap satu kali tarik perahu Dian mendapat Rp 2.000 Rupiah. Itupun tidak jarang Dian harus menunggu agak lama untuk mendapatkan penumpang.
Bagi Dian pekerjaannya menarik perahu eret ini adalah salah satu caranya untuk tetap bisa sekolah dan menggapai cita-cita menjadi dokter dan pramugari.
Lelah yang dirasakan Dian saat sedang menarik perahu eret tidak seberapa jika dibandingkan dengan semangatnya untuk tetap sekolah dan membantu orang tua.
Saat teman-temannya asyik bermain, Dian harus mengantarkan penumpangnya ke seberang untuk mendapatkan uang.
Memang seharusnya gadis kecil seperti Dian lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain dan belajar. Tetapi untuk anak-anak yang kurang beruntung seperti dirinya, Dian lebih memilih mencari uang untuk dapat membantu meringankan beban orang tuanya.
Untuk mengatasi rasa bosan menunggu orang-orang yang ingin menggunakan transportasi ini, Dian memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitarnya untuk bermain.
Dian memang bukan satu-satunya anak yang terpaksa bekerja untuk membantu meringankan beban keluarganya. Tapi disadari atau tidak kisah hidup Dian mengajarkan untuk selalu bersyukur dan tidak pernah putus asa menggapai cita-cita.