Jakarta - Sepanjang Rabu (2/5/2018) ada beragam peristiwa menarik terjadi. Berikut kami rangkum untuk pembaca detikcom beberapa di antaranya.
Foto
Berita Heboh: Polisi Tampar Ibu-ibu, Ruhut Serang Elite PD

Alasan Polisi Tampar Ibu-ibu: Dia Mabuk. Sosok Bripka Riyanto ramai diperbincangkan di media sosial setelah videonya menampar perempuan menjadi viral. Riyanto mengaku menampar karena malu atas tindakan keponakannya itu.
"Saya kan ikut ngepam di situ, tahu keponakan Sulastri itu kan naik (panggung) pakai baju tidur nggak sopan, saya kan malu, saya kasih turun nggak mau, marah-marah, saya turunkan terus saya pukul. Atas kejadian ini saya mohon maaf sebesar-besarnya. Saya minta maaf," kata Riyanto kepada wartawan di Mapolres Blora, Rabu (2/5/18). Foto: Arif Syaefudin/detikcom
Tak Diakui, Ruhut Sitompul Serang Elite-elite PD. Ruhut Sitompul tak lagi diakui sebagai kader Partai Demokrat (PD). Ruhut, yang merasa tak pernah dipecat ataupun mundur sebagai kader, menyerang elite-elite PD.
"Jadi Syarief Hasan, Anda nggak pantas banyak ngomong. Anda lupa? Anda Menteri Koperasi, anak Anda korupsi videotron, mestinya bukan hanya anak Anda yang masuk penjara," kata Ruhut kepada wartawan, Rabu (2/5/2018). Foto: Dok. Instagram djarotsiharofficial
Ortu Bocah yang Tewas Polisikan Panitia Bagi-bagi Sembako. Komariah, orang tua bocah Muhammad Saputra Rizky (10), melaporkan Ketua Forum Untukmu Indonesia (FUI) Dave Revano Santosa sebagai penyelenggara acara bagi-bagi sembako. Dave dilaporkan karena dituduh lalai dalam acara tersebut sehingga menyebabkan Rizky tewas.
"Selaku kuasa hukum dari Ibu Komariah yang anaknya meninggal dunia pada acara pembagian sembako di Monas hari Sabtu, tanggal 28 April 2018, ini telah melaporkan tindak pidana kelalaian yang mengakibatkan matinya orang lain, yang dilaporkan adalah Ketua panitianya, yaitu Bapak Dave Revano Santosa," kata pengacara Komariah, Muhammad Fayyadh, di gedung KKP, Bareskrim Polri, Jalan Merdeka Timur, Rabu (2/5/2018). Foto: (Denita-detikcom)
Polisi akan Panggil PAM Jaya soal Pekerja yang Tewas di Gorong-gorong. Polisi menyelidiki kematian Pak Tarno, yang tewas tertimbun longsor saat mengerjakan saluran air di gorong-gorong di Pluit, Jakarta Utara. Pihak PAM Jaya selaku operator proyek tersebut akan dimintai keterangan.
"Kita masih melakukan penyelidikan. Setelah ini, kita juga akan melakukan pemeriksaan terhadap kontraktor yang mempekerjakan korban, kita juga akan panggil dari pihak PAM Jaya atau Palyja," ujar Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan Kompol Mustakim di lokasi kejadian di Jalan Jembatan Tiga, Pluit, Jakarta Utara, Rabu (2/5/2018). Foto: Pradita Utama
Underpass Matraman Dicorat-coret Lagi. Aksi vandalisme di Underpass Matraman,Jakarta Timur, terus terjadi. Coretan yang ada di Underpass Matraman kini bertambah menjadi 6 coretan. Awalnya ada 2 coretan menghiasi dinding Underpass Matraman. Namun pantauan detikcom pada Rabu (2/5/2018) sekitar pukul 16.00 WIB, bertambah menjadi 6 coretan.
Tiga coretan berada di sisi kiri dan satu coretan di sisi kanan. Mayoritas coretan di Underpass Matraman menuju Jatinegara bernada kekecewaan terhadap Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI). Foto: Fotografer: Ibnu Hariyanto/detikcom
Trotoar di Kramat Jati Minim. Pejalan kaki mengeluhkan minimnya fasilitas trotoar yang layak di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur. Wali Kota Jaktim Bambang Musyawardana mengatakan akan berkoordinasi dengan Sudin Bina Marga Jaktim terkait perbaikan trotoar itu.
"Saya koordinasikan dulu deh sama (Sudin) Bina Marga, ini juga Pak Kasudin (Juani Yusuf) lagi pendidikan," kata Bambang saat dihubungi, Rabu (2/5/2018).
Bambang akan menanyakan soal perbaikan trotoar Kramat Jati itu masuk dalam program Sudin Bina Marga di tahun ini atau tidak. Dia berharap trotoar di Kramat Jati itu bisa diperbaiki. Foto: Penampakan trotoar di Kramat Jati (Ibnu Hariyanto/detikcom)
Anak Eks Wabup Sukabumi Jual Ginjal. Reza Adiwilaga (27) putra sulung mantan Wakil Bupati Sukabumi, Ahmad Jajuli (alm) berniat menjual ginjalnya untuk Nita Suryati (48) ibundanya yang kini terbaring sakit di ICU RS Cahya Kawaluyaan, Bandung. Berapa sebenarnya biaya yang dibutuhkan Reza untuk biaya pengobatan sang ibu
Reza mengaku pengobatan ibundanya tidak tercover BPJS, karena ada beberapa obat yang memang tidak masuk dalam jaminan.
"Ada beberapa obat untuk ibu yang tidak diproduksi di Indonesia. Kemarin satu hari saja sudah Rp 22 Juta, hari ini saja sudah ada bill Rp 33 juta. Itu untuk obat saja," kata Reza melalui sambungan telepon dengan detikcom, Rabu (2/5/2018). Foto: Istimewa