.webp)
Jakarta - Isu sapu bersih loyalis Anis Matta mencuat setelah Fahri Hamzah melemparkan cuitan. Seperti ini pro kontra di internal PKS.
Foto
d'Strip: Loyalis Anis Matta Vs DPP PKS
Sabtu, 07 Apr 2018 06:04 WIB
Fahri Hamzah menyebut ada sapu bersih loyalis Anis Matta di PKS karena Presiden PKS Sohibul Iman takut tersaingi dengan Anis. Baik Sohibul maupun Anis masuk kandidat PKS sebagai capres/cawapres.
PKS pun membantah tuduhan adanya bersih-bersih loyalis Anis Matta di PKS. Ketua DPP PKS Ledia Hanifa mengatakan pergantian posisi kader disebut sebagai rotasi biasa di tubuh partai.
Loyalis Anis lainnya, Mahfudz Siddiq mengkritisi kebijakan DPP PKS yang memecat sejumlah pimpinan wilayah. Dia menilai ini akan mengganggu persiapan PKS dalam menghadapi Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.
Ketua DPP PKS Nasir Djamil mengatakan, mereka yang duduk dalam struktur kepengurusan DPP PKS saat ini pastinya sudah disepakati seluruh unsur partai. Nasir meminta agar gejolak yang tengah terjadi di PKS tidak mengganggu jalannya mesin partai.
Fahri Hamzah juga mengungkit bagaimana sikap PKS yang kurang menghargai Anis usai tidak lagi menjadi pimpinan PKS. Politikus yang tengah berseteru dengan PKS itu menyebut partai ini seakan 'membuang' mantan pimpinannya sendiri dengan istilah 'didubeskan'.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyebut tudingan Fahri soal sapu bersih loyalis Anis Matta hanya angin lalu karena Fahri sudah tidak lagi dianggap sebagai kader oleh PKS.
