Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin meresmikan dimulainya pembangunan pusat pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Turki.
Foto
Foto: Putin-Erdogan Resmikan Proyek Pembangkit Nuklir USD 20 Miliar

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman, menandakan peresmian dimulainya pembangunan pusat pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu milik Turki. Proyek ini disebutbertujuan untuk mengurangi ketergantungan Turki pada impor energi. (Foto: Reuters)
Pembangunan pembangkit Akkuyu ini sepenuhnyaΒ dilaksanakan oleh badan energi nuklir Rusia, Rosatom. Namun, setelah dilanda sejumlah penundaan sejak 2010, Rosatom dikabarkan tengah mencari mitra lokal yang bersedia mengambil 49 persen bagian proyek ini.Β (Foto: Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS)
Upaya Rosatom merekrut mitra lokal untuk menyelesaikan proyek ini lantaran adaΒ sejumlah pihak yang meragukan pembangkit Akkuyu dapat selesai tepat waktu. Namun, Rosatom menegaskan pihaknya berkomitmen pada kerangka waktu yang telah ditetapkan otoritas Turki. (Foto: Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS)
Erdogan dan Putin menggelar seremoni groundbreakingΒ pembangkit Akkuyu di Ankara, Turki, Selasa (3/4/2018) waktu setempat. KeduanyaΒ memantau peluncuran dimulainya pembangunan pembangkit listrik itu via videoconference dari Istana Kepresiden Turki. (Foto: Reuters)
Erdogan menyebut, pembangkit listrik tenaga nuklir ini nantinya mampu menopang 10 persen kebutuhan energi Turki. Disebutkan akanΒ ada empat unit pembangkit listrik tenaga nuklir yang dibangun, dengan kapasitas masing-masing mencapai 1.200 megawatt. (Foto: Reuters)
Pembangkit Akkuyu ini diperkirakan akan mulai beroperasi tahun 2023. Biaya proyek diperkirakan akan melebihi anggaran US$ 20 miliar yang ditetapkan untuk total 4.800 megawatt. Proyek ini menjadi bagian dari 'visi 2030' yang menandai nyaris 100 tahun berdirinya Turki era modern. (Foto: Reuters)