Palembang - Fakta pembunuhan sopir taksi online Tri Widyantoro terkuak. Sempat dinyatakan hilang, hingga ditemukan tulang belulangnya, Tri rupanya tewas di tangan 4 pelaku.
Foto
Fakta Pembunuhan Sopir Go-Car yang Dibantai Mahasiswa Unsri dkk

Tri Widyantoro dinyatakan hilang setelah mengantar penumpang pada Kamis (15/2). Saat itu Tri mendapat pesanan dari Palembang dengan tujuan Kenten Laut, Banyuasin. Setelah mengantar penumpang, Tri tak diketahui kabar beritanya. (Foto: ist.)
Kamis (29/3), dua pelaku pembunuhan Tri ditangkap di Palembang dan Banyuasin. Satu pelaku tewas ditembak mati, satu pelaku lainnya ditembak kedua kakinya dan satu pelaku lagi menyerah karena ketakutan.Β (Foto: Raja Adil Siregar/detikcom)
Jumat (30/3) penyidik Polda Sumsel bersama tim forensik melakukan evakuasi terhadap 16 potong tulang milik korban di tepian Sungai Musi, tepatnya di Muara Sungsang, Banyuasin. Korban sendiri ditemukan setelah polisi berhasil menangkap kedua pelaku yang jadi buron selama hampir 2 bulan. (Foto: Raja Adil Siregar/detikcom)
Dua pelaku yang ditangkap polisi ialah Bayu Irwansyah dan Poniman. Bayu ditembak pada bagian kaki. Sedangkan Poniman ditembak mati petugas karena melawan. Dari situ diketahui pembunuhan Try sudah direncanakan. Para pelaku membagi tugas. Otak kejahatan tersebut ialah seorang mahasiswa bernama Tyas. (Foto: Raja Adil Siregar/detikcom)
Ini wajah Poniman, pelaku pembunuh Try yang tewas ditembak polisi. Dia ditembak karena melawan. (Foto: raja)
Mahasiswa otak pelaku pembunuhan, Tyas Dryantama (19) akhirnya menyerahkan diri dengan ketakutan. Tyas diantar orang tuanya menyerahkan diri ke polisi pada Sabtu (31/3) malam.
(Foto: ist.)
Setelah membunuh Try, Tyas dan tiga teman lainnya pulang ke rumah masing-masing. Tyas menyerahkan seluruh hasil rampokan kepada ketiga temannya untuk penyelesaian. Keesokan harinya, Tyas tetap berkuliah di Jurusan Ekonomi Pembangunan Unsri, yang berada di Indralaya, Ogan Ilir. Ia melakukan aktivitas seperti biasa bahkan sampai sehari sebelum akhirnya menyerahkan diri. Meski begitu, Rektor Unsri akhirnya memecat Tyas sebagai mahasiswanya. (Foto: raja)
Kasubdit III Jatantas Dit Reskrimum Polda Sumsel, AKBP Erlin Tangjaya mengatakan saat dijerat memakai tali di dalam mobil. Korban masih sempat melakukan perlawanan dan terus saja memberontak. Bahkan perlawanan itu terjadi hampir 30 menit di dalam mobil Avanza milik korban.
Sebelum menyerah dan akhirnya tewas, korban diketahui telah memohon pada para pelaku untuk dibebaskan. Namun permintaan tidak dihiraukan oleh empat sekawan ini, sampai akhirnya korban pun menyerah dan meregang nyawa. (Foto: raja)
Salah satu pelaku pembunuh Try, Hengki Sulaiman hingga kini masih diburu polisi. (Foto: raja)
Dari media sosial, keluarga korban mengetahui bahwa mobil Try digunakan untuk pacaran dan gaya-gayaan pelaku. "Saya lihat foto pelaku yang tersebar di media sosial Facebook dan Instagram. Dalam foto itu menunjukkan kalau mobil adik saya ini dipakai untuk jalan-jalan oleh para pelaku dengan pacarnya. Foto itu kami dapat setelah perampokan," kata kakak ipar korban, Romawi Adnan, saat ditemui detikcom, Senin (2/4/2018). (Foto: raja)