.webp)
Jakarta - Nyak Sandang (91), kakek asal Aceh yang ikut patungan membeli pesawat Indonesia pertama pada tahun 1950-an, bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto
Foto: Hangat Pertemuan Jokowi dengan Nyak Sandang
Kamis, 22 Mar 2018 00:05 WIB
Kakek Sandang berangkat ke Jakarta ditemani oleh 2 anaknya. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Serpres)
Nyak Sandang rencananya akan mengikuti talkshow di sebuah televisi swasta. Dalam kesempata itu, Nyak Sandang bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Serpres)
Pertemuan itu berlangsung di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (21/3/2018) pukul 18.25 WIB. Nyak Sandang diantar oleh dua orang anaknya. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Serpres)
"Yang antar anaknya bernama Maturidi (50) dan Khaidar," kata Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin saat dikonfirmasi detikcom. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Serpres)
Dalam pertemuan itu, Bey mengatakan anak Nyak Sandang melaporkan soal kondisi kesehatan ayahnya. Nyak Sandang ada masalah pada penglihatan, yakni matanya mengalami katarak. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Serpres)
"Presiden langsung perintah besok periksa mata," kata Bey. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Serpres)
Nyak Sandang merupakan salah seorang warga Aceh yang iktu menyumbang untuk pembelian pesawat Indonesia pertama pada tahun 1950-an. Meski demikian, Nyak Sandang seumur hidup belum pernah menaiki pesawat. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Serpres)
Barulah keinginannya untuk naik pesawat terwujud pada Selasa (20/3) kemarin. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Serpres)
Dia berangkat ke Ibu Kota menggunakan pesawat Batik Air dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Aceh Besar, Aceh. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Serpres)
Dalam pertemuan itu Nyak Sandang menyampaikan beberapa permintaan saat bertemu Presiden Joko Widodo. Salah satunya keinginan Nyak Sandang bisa segera berhaji ke Tanah Suci Mekah. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Serpres)
"Ini Pak Jokowi, Ayah. Dia senang sekali bisa bertemu Presiden," kata Maturidi menerjemahkan Nyak Sandang. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Serpres)
Saat berbincang dengan Jokowi, Nyak Sandang menggunakan bahasa Aceh. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Serpres)
Dalam pertemuan itu, Nyak Sandang pun mengutarakan beberapa permohonan kepada Presiden. Salah satunya mengenai bantuan untuk operasi katarak. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Serpres)
"Baik, nanti saya uruskan untuk kataraknya. Katarak kan operasi ringan, besok tolong dicek ke rumah sakit untuk kataraknya," jawab Jokowi. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Serpres)
Selain itu, Nyak Sandang meminta agar dibuatkan masjid di kampungnya di Lamno, Aceh. Jokowi menjawab bahwa nanti akan dikirimkan tim untuk mengecek kondisi di sana. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Serpres)
Permintaan yang ketiga adalah Nyak Sandang ingin menunaikan ibadah haji. "Ingin naik haji. Kalau bisa tahun ini, karena sudah tua," lanjut Maturidi. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Serpres)
Jokowi mengatakan akan mengupayakannya dan berkoordinasi dengan Menteri Agama. Sambil menunggu kepastian keberangkatan haji, Jokowi menawari Nyak Sandang menunaikan umrah.
"Mengingat haji kan ada antreannya, nanti saya bicarakan dengan Menteri Agama," kata Jokowi. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Serpres)
Dalam pertemuan itu, Nyak Sandang juga menunjukkan bukti obligasi Pemerintah Indonesia tahun 1950 yang dimilikinya kepada Jokowi.
"Terima kasih Bapak Presiden sudah punya waktu untuk kami," tutur Nyak Sandang. (Foto: Laily Rachev-Biro Pers Serpres)
