Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui pernah memerintahkan penembakan pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Turki, Pegasus Airlines karena diduga membawa bom.
Foto
Putin yang Setujui Perintah Tembak Pesawat Komersil karena Isu Bom

Pengakuan Putin ini disampaikan dalam film dokumenter berdurasi 2 jam berjudul 'Putin' yang bisa diakses via media sosial Rusia. Tayangan dokumenter itu ditampilkan pada Minggu (11/3) waktu setempat.Β (Foto: Sputnik/Alexei Nikolskyi/Kremlin via REUTERS)
Menurut dokumenter itu, Putin memberitahu reporter Andrey Kondrashov bahwa hal ini berawal saat dia menerima telepon dari otoritas keamanan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin di Sochi pada 7 Februari 2014 lalu. Telepon diterima saat sebelum upacara pembukaan dilakukan. (Foto: Lucy Nicholson/Reuters)
"Saya diberitahu: ada sebuah pesawat yang terbang dari Ukraine ke Istanbul dibajak, pelakunya meminta pesawat mendarat di Sochi," ucap Putin dalam dokumenter yang telah ditonton Reuters itu. (Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Pesawat yang dibajak itu disebut sebagai pesawat jenis Boeing 737-800 milik maskapai Turki, Pegasus Airlines, yang terbang dari Kharkiv di Ukraina menuju Istanbul di Turki. Disebutkan Kondrashov dalam dokumenter itu bahwa salah satu penumpang pesawat itu dilaporkan membawa bom dan pesawat diminta mengalihkan penerbangan ke Sochi, Rusia. (Foto: REUTERS/Maxim Shemetov)
Putin lantas diberitahu rencana darurat untuk situasi semacam ini. Rencana darurat itu adalah menembak jatuh pesawat. "Saya memberitahu mereka: bertindaklah sesuai rencana," ujar Putin dalam dokumenter itu.Β (Foto: Dok. REUTERS/Sergei Karpukhin)
Beberapa menit kemudian, Putin kembali menerima telepon dari pejabatnya. Ancaman bom pada pesawat Turki itu ternyata ancaman palsu. (Foto: Dok. AFP via Japan Times)