Jakarta - Pemprov DKI Jakarta berencana menata trotoar Sudirman-Thamrin. Ini penampakan kondisi trotoar yang akan dirombak Anies-Sandi.
Foto
Penampakan Trotoar di Sudirman-Thamrin yang akan Dirombak Anies

Begini kondisi di trotoar di depan Halte Tosari. Tampak kondisi trotoar sudah tak rata.
Terus menuju ke arah gedung BNI 46, kondisi trotoar tak jauh beda. Trotoar tampak tak rata dan badan trotoar termakan proyek pembangunan sehingga lebarnya mengerucut.
Dalam konsep terbaru yang dipunya Pemprov DKI, trotoar akan diperlebar.
Untuk trotoar di depan Halte Tosari, nantinya akan dibangun spot budaya 1. Di spot budaya tersebut, akan diisi kegiatan untuk mengekspresikan budaya.
Trotoar tersebut akan diperlebar karena penataan yang akan dilakukan berorientasi kepada para pejalan kaki.
Spot budaya 1 akan dibangun tepat di depan gedung Panin.
Berdasarkan konsep yang disosialisasikan pada Selasa (6/3) pagi tadi di Balai Kota, akan disediakan berbagai fasilitas untuk pejalan kaki.
Selain spot budaya, fasilitas lainnya yakni seperti toilet, kios khusus, walk of fame. Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan trotoar tak diperbolehkan dipakai PKL.
"Trotoar sepanjang Sudirman-Thamrin ini bukan tempat jualan pedagang kaki lima, di sini tempat untuk pejalan kaki, titik!" kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018).
Di beberapa titik trotoar juga akan disediakan kaca khusus di atas saluran pembuangan. Kaca tersebut, menurut Anies, agar warga bisa mengetahui kondisi selokan yang ada di trotoar tersebut.
"Ini yang saya katakan media pembelajaran. Ini bukan barang baru, sudah ada di mana-mana. Kita ingin di Jakarta suasananya berbeda," paparnya.
Anies meminta pemilik gedung di sekitar lokasi ikut membantu revitalisasi trotoar tersebut. DiaΒ menargetkan trotoar Sudirman-Thamrin bisa menjadi terbaik di kawasan Asia Tenggara.
"Saya berharap dari sosialisasi ini pemilik juga mari kita melakukan restorasi. Sehingga juga akan menjadi contoh, bukan hanya Indonesia, tapi juga Asia Tenggara," jelasnya.
Pembangunan trotoar Sudirman-Thamrin tidak menggunakan APBD. Pembangunan merupakan tanggung jawab kontraktor atas kompensasi koefisien luas bangunan (KLB) sisa dari pembangunan Simpang Susun Semanggi.
Kolong jembatan Semanggi juga akan ikut ditata Pemprov DKI. Nantinya di lokasi ini juga akan dibangun spot budaya.
Di spot budaya ini, kegiatan kesenian dan kebudayaan akan digelar.
"Di Semanggi akan menjadi ruang kebudayaan. Ini nanti weekend menjelang malam warga bisa merasakan suasana yang berbeda," kata Anies.
Berikut konsep yang telah disosialisasikan Pemprov DKI Jakarta. (Foto: Screenshot YouTube Pemprov DKI Jakarta)