Pembantaian Harimau di Mandailing Natal dan Tradisi Rampogan Sima

Foto

Pembantaian Harimau di Mandailing Natal dan Tradisi Rampogan Sima

Pool - detikNews
Selasa, 06 Mar 2018 06:41 WIB

Jakarta - Dulu, pembantaian harimau di Pulau Jawa membuat harimau punah. Kini di Sumatra, kabar pembantaian harimau tidak jarang terdengar.

Dulu, pembantaian harimau di Pulau Jawa membuat Pantera tigris sondaica punah. Kini di Pulau Sumatra, berita pembantaian harimau Sumatra (Pantera tigris sumatrae) bukanlah berita yang jarang terdengar. (Australia Plus ABC)

Terbaru, ada harimau diikat dan digantung di rumah warga di Desa Bangkelang, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Minggu (4/3/2018) pukul 07.49 WIB. (dok.klhk)

Awalnya harimau itu memasuki rumah warga. Hal itu segera dilaporkan ke Balai Taman Nasional Batang Gadis (BTNBG), diteruskan ke Balai Besar KSDA Sumatera Utara. Tim disiapkan ke lokasi untuk mengamankan harimau yang masuk ke rumah warga. Karena keresahan tak tertahankan, akhirnya polisi menembak mati harimau itu. (resi erlangga)

Harimau itu lantas dikuliti warga. Bagian bangkai yang hilang adalah kulit bagian dahi dan muka, kulit, dan kuku kedua kaki belakang, serta kulit ekor. (resi erlangga)

Di kasus lain lagi, satu orang dilaporkan terluka. Pada 16 Februari, seorang warga bernama Arkat (48) digigt harimau, mengalami luka gigtan di bawah lutut sebanyak tiga titik. Dia digigit harimau karena berburu siluman harimau, yang ternyata harimau betulan. (resi erlangga)

Ada pula kabar tragis dari Jumiati (33) yang tewas oleh harimau di Inhil, Riau. Awalnya, dia bersama dua rekan pekerja perempuan lainnya mendata sawit yang terserang hama gonederma. Tiba-tiba harimau muncul. Tiga perempuan itu lari, namun akhirnya harimau itu menerkam ke arah Jumiati yang telah memanjat sawit. (Istimewa)

Bila di Sumatra harimau dipanggil 'datuk', di Jawa harimau dulu dipanggil dengan sebutan tak kalah hormat, yakni 'simbah' hingga 'kiai'. Harimau Jawa yang sebenarnya dihormati itu pernah mengalami perlakuan yang kejam sebelum akhirnya punah karena berbagai faktor lain juga. (Andries Hoogerwerf (29 August 1906 – 5 February 1977)/Wikimedia Commons)

Buku 'Bakda Mawi Rampog' karya R Kartawibawa menjelaskan soal rampogan sima. Tombak-tombak yang dipegang ribuan pria di alun-alun berebut mengakhiri hidup harimau yang hendak menyelamatkan diri dari kerumunan. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures (Wikimedia Commons))

Rampogan sima adalah acara yang melibatkan ribuan orang pemegang tombak, biasa digelar di alun-alun kota. Sejumlah kucing besar dan sedang, yakni harimau Jawa, macan loreng, macan kumbang, dan macan sruni, dilibatkan, atau dikorbankan lebih tepatnya. Acara ini marak di era kolonial. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures (Wikimedia Commons))

"Lama-lama harimau itu merasa sakit, bingung mengapa gregetan, kenapa nekat, kemudian menerjang barisan dan pasti ingin keluar dari keramaian. Namun di sana-sini ditusuk oleh tombak, kalau (harimau) merebahkan badan maka malah kena tusuk beramai-ramai, mengakibatkan kematiannya," tutur Kartawibawa si penulis buku mengilustrasikan. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures (Wikimedia Commons))

Pembantaian Harimau di Mandailing Natal dan Tradisi Rampogan Sima
Pembantaian Harimau di Mandailing Natal dan Tradisi Rampogan Sima
Pembantaian Harimau di Mandailing Natal dan Tradisi Rampogan Sima
Pembantaian Harimau di Mandailing Natal dan Tradisi Rampogan Sima
Pembantaian Harimau di Mandailing Natal dan Tradisi Rampogan Sima
Pembantaian Harimau di Mandailing Natal dan Tradisi Rampogan Sima
Pembantaian Harimau di Mandailing Natal dan Tradisi Rampogan Sima
Pembantaian Harimau di Mandailing Natal dan Tradisi Rampogan Sima
Pembantaian Harimau di Mandailing Natal dan Tradisi Rampogan Sima
Pembantaian Harimau di Mandailing Natal dan Tradisi Rampogan Sima


Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads