Jakarta - Uyu Ruhyana, marbut Masjid Besar Al Istiqomah Garut merekayasa penganiayaan terhadap dirinya demi bisa membeli kebutuhan anak. Seperti apa kasusnya?
Foto
Foto: Marbut di Garut yang Bohong Soal Penganiayaan Demi Anak

Uyu merekayasa sebuah kasus seolah dirinya dianiaya sekelompok orang. (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Uyu menggunakan sarung dengan penutup wajah saat dihadirkan dalam rilis yang digelar di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Kamis (1/3). (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)
"Saya ingin menyampaikan hal-hal yang terjadi bahwa yang ada di berita, di Facebook sebetulnya tidak ada kejadian yang sebenarnya. Jadi yang terjadi itu hanya rekayasa saya," ujar Uyu. (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Uyu mengatakan perbuatannya itu bermotif persoalan ekonomi. Anak Uyu meminta dibelikan mesin pemotong rumput guna keperluan kerja. (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Dengan honor sebagai marbut yang hanya Rp 125 ribu perbulan, Uyu dibuat pusing guna mewujudkan keinginan anaknya.Β (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)
Pada Selasa (27/2) malam, dirinya sempat berbincang mencari jalan keluar dengan istrinya hingga dini hari. Di saat itu, munculah ide untuk berpura-pura menjadi korban penganiayaan. (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom )
Uyu kemudian mengikat sendiri lengannya dan membuat suasana masjid seolah telah terjadi penganiayaan. Hingga akhirnya warga yang melihat melaporkan kasus tersebut.Β Dari hasil pengecekan polisi, kasus tersebut nyatanya tak ada alias hanya rekayasa. (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikcom)