.webp)
Jakarta - KPK menetapkan keponakan Setya Novanto, Irvanto Handra Pambudi Cahyo, dan Made Oka Masagung, sebagai tersangka baru di kasus e-KTP. Apa perannya?
Foto
Foto: Sosok Keponakan Novanto dan Made Oka, 2 Tersangka Baru e-KTP
Kamis, 01 Mar 2018 09:16 WIB
Irvanto diduga sejak awal mengikuti proses tender e-KTP dengan perusahaannya, PT Murakabi Sejahtera, serta mengikuti beberapa kali pertemuan di ruko Fatmawati. (Foto: Nur Indah Fatmawati/detikcom)
KPK menyebutkan, walaupun perusahaannya kalah, Irvanto menjadi perwakilan Setya Novanto. (Foto: Hasan Alhabshy/detikcom)
"Diketahui IHP (Irvanto Hendra Pambudi Cahyo) adalah keluarga atau keponakan Setya Novanto. IHP juga diduga telah mengetahui ada permintaan fee 5 persen untuk mempermudah proses pengurusan anggaran e-KTP," ungkap Ketua KPK Agus Rahardjo, Rabu (28/2). (Foto: Hasan Alhabshy/detikcom)
KPK menduga Irvanto kemudian menerima uang sejumlah total USD 3,5 juta. Uang itu diperuntukkan buat Setya Novanto. (Foto: Hasan Alhabshy/detikcom)
"Diduga IHP menerima total USD 3,5 juta pada periode 29 Januari hingga 19 Februari 2012, yang diperuntukkan buat Setya Novanto secara berlapis dan melewati sejumlah negara," lanjut Agus. (Foto: Audrey Santoso/detikcom)
Sementara itu, Made Oka Masagung (MOM) diduga memiliki sejumlah perusahaan, yaitu PT Delta Energi, perusahaan SVP di bidang investasi di Singapura. (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Perusahaan itu diduga sebagai penampung dana untuk Novanto dengan jumlah total USD 3,8 juta. (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Selain itu, Made Oka merupakan perantara jatah komisi untuk anggota DPR. "MOM diduga menjadi perantara fee untuk Anggota DPR sebesar 5 persen dari proyek e-KTP," tutur Agus. (Foto: Ari Saputra/detikcom)
