Foto: Before After, PKL Tanah Abang

Sebelum penataan konsep baru kawasan Tanah Abang, Pemprov DKI dibawah pimpinan Ahok kala itu sering melakukan penertiban PKL di kawasan Tanah Abang. Lamhot Aritonang/detikcom.

Petugas Satpol PP melakukan penertiban terhadap PKL yang membandel. Lamhot Aritonang/detikcom.

Penertiban tersebut dilakukan agar suasana di trotoar tidak semrawut dan dapat dilalui dengan nyaman oleh pengguna jalan. Lamhot Aritonang/detikcom.

Pasca penertiban, kondisi trotoar terlihat lengang. Grandyos Zafna/detikcom.

Kondisi jalaur pedestrian di Tanah Abang yang bersih dari PKL tersebut membuat para pejalan kaki nyaman. Grandyos Zafna/detikcom.

Razia Satpol PP tersebut tidak membuat para PKL jera. Masih ada saja dari mereka yang nekat dan terus membandel berjualan di trotoar. Rachman Haryanto/detikcom.

Begini penampakan semrawutnya PKL yang memenuhi trotoar di kawasan Tanah Abang. Ari Saputra/detikcom.

Bahkan sama sekali tak ada ruang untuk pejalan kaki melintas. Ari Saputra/detikcom.

Kini, Pemprov DKI dibawah kepemimpinan Anies Sandi telah menerapkan konsep baru di kawasan Tanah Abang. Salah satunya adalah menempatkan PKL di salah satu ruas jalan depan Stasiun Tanah Abang. Agung Pambudhy/detikcom.

Dalam konsep penataan tersebut, Anies mengakomodasi semua pihak, termasuk ojek, PKL, dan pejalan kaki. Agung Pambudhy/detikcom.

Anies membuat terobosan dengan menutup satu jalur di depan Stasiun Tanah Abang untuk tempat berjualan sebanyak 400 PKL disana. Dengan adanya tempat berjualan bagi PKL, trotoar diharapkan akan steril dan bisa dipakai oleh pejalan kaki. Agung Pambudhy/detikcom.