Parpol yang Pecah Setelah Pilpres 2014: Golkar, PPP, kini Hanura

Foto

Parpol yang Pecah Setelah Pilpres 2014: Golkar, PPP, kini Hanura

Dokumentasi Detikcom - detikNews
Selasa, 16 Jan 2018 12:30 WIB

Jakarta - Hanura menambah daftar partai politik yang pecah setelah Pilpres 2014. Sebelumnya, ada Golkar yang kini sudah islah dan PPP.

Perpecahan di tubuh Golkar muncul di akhir 2014. Setelah Munas Golkar di Bali menghasilkan Aburizal Bakrie sebagai ketum, muncul kubu yang tidak setuju.Β  (Foto: Rachman Haryanto)

Kubu yang tidak setuju dengan Munas di Bali ini lalu mengadakan Munas Golkar di Ancol yang menghasilkan Agung Laksono sebagai Ketum pada Desember 2014. Pada awal Maret 2015, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengeluarkan surat keputusan yang mensahkan Golkar yang dipimpin oleh Agung Laksono (Foto: Rengga Sancaya)

Dualisme di tubuh Golkar ini terus berlangsung seiring SK Kemenkum HAM yang digugat hingga ke tingkat kasasi. Pada akhirnya, MA menyatakan kepengurusan Munas Ancol tidak sah pada 2016. Dengan peran JK, perpecahan di tubuh Golkar lalu diredakan dengan islah.Β  (Foto: Lamhot Aritonang)

Sebagai bentuk islah, Golkar kemudian menyelenggarakan Munaslub pada Mei 2016 yang menghasilkan Setya Novanto sebagai Ketum. (Foto: Lamhot Aritonang)

Selain Golkar, ada PPP yang juga mengalami dualisme kepengurusan sejak akhir 2014. Romahurmuziy menjadi Ketum PPP versi Muktamar Surabaya, namun muktamar itu dianggap ilegal oleh kubu Suryadharma Ali.

Menkum HAM Yasonna Laoly menerbitkan surat keputusan yang mengesahkan kepengurusan PPP hasil Muktamar Surabaya pimpinan Romahurmuziy sebagai yang sah. Suryadharma Ali yang sebelumnya menjabat sebagai Ketum PPP tidak terima dan kemudian mengajukan gugatan ke PTUN. Gugatan terus bergulir hingga akhirnya terbit putusan Kasasi MA Nomor: 514 K/TUN/2017 tanggal 4 Desember 2017, maka kepengurusan PPP yang diakui secara hukum adalah hasil Muktamar Pondok Gede di bawah kepemimpinan Romi-Arsul Sani. (Foto: Hasan Alhabshy)
Kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro juga sempat jadi perebutan dua kubu ini hingga akhirnya kini ditempati oleh kubu Romi. Dua kubu ini sempat berkali-kali berencana untuk islah namun masih belum satu suara hingga saat ini, termasuk untuk Pilkada. (Foto: Grandyos Zafna)
Sudah lebih dari 3 tahun sejak Pilpres 2014, dualisme kembali menyerang parpol. Kali ini, Hanura yang pecah. Mendadak, kubu yang digawangi Sekjen Sarifuddin Sudding membuat mosi tidak percaya dan memecat Ketum Oesman Sapta Odang (Foto: Samsdhuha Wildansyah/detikcom)
Sementara itu, OSO balik memecat Sarifuddin Sudding dkk. Rapat di Hotel Ambhara dengan hasil pemecatan OSO itu pun dianggap tidak sah.
Β (Foto: Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)
Parpol yang Pecah Setelah Pilpres 2014: Golkar, PPP, kini Hanura
Parpol yang Pecah Setelah Pilpres 2014: Golkar, PPP, kini Hanura
Parpol yang Pecah Setelah Pilpres 2014: Golkar, PPP, kini Hanura
Parpol yang Pecah Setelah Pilpres 2014: Golkar, PPP, kini Hanura
Parpol yang Pecah Setelah Pilpres 2014: Golkar, PPP, kini Hanura
Parpol yang Pecah Setelah Pilpres 2014: Golkar, PPP, kini Hanura
Parpol yang Pecah Setelah Pilpres 2014: Golkar, PPP, kini Hanura
Parpol yang Pecah Setelah Pilpres 2014: Golkar, PPP, kini Hanura
Parpol yang Pecah Setelah Pilpres 2014: Golkar, PPP, kini Hanura


Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads