Jakarta - Hanura menambah daftar partai politik yang pecah setelah Pilpres 2014. Sebelumnya, ada Golkar yang kini sudah islah dan PPP.
Foto
Parpol yang Pecah Setelah Pilpres 2014: Golkar, PPP, kini Hanura

Perpecahan di tubuh Golkar muncul di akhir 2014. Setelah Munas Golkar di Bali menghasilkan Aburizal Bakrie sebagai ketum, muncul kubu yang tidak setuju.Β (Foto: Rachman Haryanto)
Kubu yang tidak setuju dengan Munas di Bali ini lalu mengadakan Munas Golkar di Ancol yang menghasilkan Agung Laksono sebagai Ketum pada Desember 2014. Pada awal Maret 2015, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengeluarkan surat keputusan yang mensahkan Golkar yang dipimpin oleh Agung Laksono (Foto: Rengga Sancaya)
Dualisme di tubuh Golkar ini terus berlangsung seiring SK Kemenkum HAM yang digugat hingga ke tingkat kasasi. Pada akhirnya, MA menyatakan kepengurusan Munas Ancol tidak sah pada 2016. Dengan peran JK, perpecahan di tubuh Golkar lalu diredakan dengan islah.Β (Foto: Lamhot Aritonang)
Sebagai bentuk islah, Golkar kemudian menyelenggarakan Munaslub pada Mei 2016 yang menghasilkan Setya Novanto sebagai Ketum. (Foto: Lamhot Aritonang)
Selain Golkar, ada PPP yang juga mengalami dualisme kepengurusan sejak akhir 2014. Romahurmuziy menjadi Ketum PPP versi Muktamar Surabaya, namun muktamar itu dianggap ilegal oleh kubu Suryadharma Ali.
Β (Foto: Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)