Foto: Saat 'Hati Nurani Rakyat' Pecah

Foto

Foto: Saat 'Hati Nurani Rakyat' Pecah

Dok. detikcom - detikNews
Selasa, 16 Jan 2018 09:15 WIB

Jakarta - Beberapa pengurus Hanura menggelar rapat di Hotel Ambhara. Mereka memecat Oesman Sapta Odang (OSO) dari jabatan ketua umum.

Beberapa pengurus Hanura menggelar rapat di Hotel Ambhara. Mereka memecat Oesman Sapta Odang (OSO) dari jabatan ketua umum. Waketum Hanura Marsekal Madya (Purn) Daryatmo ditunjuk sebagai Plt Ketum. (Foto: Samsudhuha Wildansyah/detikcom)

"Jadi di sini kami dilandasi oleh rasa tanggung jawab untuk merespons atas permintaan mereka kami laksanakan pada hari ini. Atas kesepakatan rapat tadi menunjuk saya sebagai Plt Ketua Umum Hanura," kata Daryatmo saat jumpa pers di Hotel Ambhara, Blok M, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018). (Foto: Samsudhuha Wildansyah/detikcom)

Alasan OSO dipecat adalah adanya mosi tak percaya dari pengurus DPD hingga DPP.

"Pagi ini kami, Hanura, melaksanakan rapat khusus menyikapi permintaan dari DPD seluruh Indonesia, Orsom dan Orsap dan pengurus harian tentang adanya mosi tidak percaya kepada Bapak Ketua Umun Hanura," sebut Daryatmo. (Foto: Samsudhuha Wildansyah/detikcom)

Sekjen Hanura Sarifuddin Sudding menjelaskan alasan partai memecat Oesman Sapta Odang (OSO) dari kursi ketum. Pemecatan didasari mosi tak percaya dari pengurus tingkat daerah. (Foto: Samsudhuha Wildansyah/detikcom)

"Mosi tidak percaya yang ada di Dewan Pembina dan rangkapnya di pengurus harian itu 27 DPD Partai Hanura se-Indonesia. Lalu ada 400 sekian tingkat dewan pimpinan cabang kabupaten/kota," ucap Sudding saat jumpa pers di Hotel Ambhara, Blok M, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018). (Foto: Samsudhuha Wildansyah/detikcom)

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP Hanura Dossy Iskandar menyebut OSO sudah melakukan aneka pelanggaran sehingga dipecat. Salah satunya memecat pengurus DPD Hanura tanpa melalui mekanisme partai.

"Pelanggaran cukup banyak dan kami memandang setelah dipaparkan tadi, salah satunya memberhentikan DPD, ada pengganti yang tidak melalui mekanisme. Cukup banyak," sebut Dossy. (Foto: Samsudhuha Wildansyah/detikcom)

Wasekjen Hanura Wishnu Dewanto lebih gamblang menjelaskan pelanggaran yang dilakukan OSO di Hanura. Wishnu mengatakan OSO bersikap arogan dan tak memperhatikan pengurus Hanura.

"Banyak aduan yang menyatakan komunikasi politik, arogan, tidak memperhatikan komunikasi sebagai seorang politisi senior yang santun karena kan kader politik kan tidak dibayar, mereka mengabdikan di rumah politik ini. Tentunya diberikan apresiasi, salah satunya diayomi tidak diberikan kalimat-kalimat yang represif," ucap Wishnu. (Foto: Samsudhuha Wildansyah/detikcom)

Sementara itu OSO memimpin rapat verifikasi faktual partai di lokasi lain, di Hotel Hotel Manhattan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018). Ketua Bidang Organisasi Hanura Benny Rhamdani menyebut rapat resmi partai terletak di Hotel Manhattan hari ini. Dia mengatakan agenda rapat di luar itu adalah rapat tak resmi. (Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)

OSO terpantau berada di sebuah ruangan di Hotel Manhattan. Dia tampak berbincang bersama pengurus Hanura lainnya. Loyalis OSO menyebut pemecatan itu sebagai tindakan ilegal. (Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)

Oesman Sapta Odang (OSO) tak menghiraukan pemecatan dirinya dari jabatan ketua umum oleh pengurus Hanura yang menggelar rapat di Hotel Ambhara. Namun OSO menegaskan akan menertibkan setiap orang yang ingin merusak partai.

"Saya tidak perduli apa yang dilakukan oleh sekelompok orang-orang yang kecil yang ingin merusak partai, pasti kita lawan dan kita tertibkan," kata OSO di Hotel Manhattan, Jakarta, Senin (15/1/2018). (Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)

Setelah dipecat kubu pengurus 'Ambhara' dari posisi ketum, Oesman Sapta Odang (OSO) memecat Sarifuddin Sudding dari posisi Sekjen.

"Kemarin sudah kita putuskan bahwa pergantian Sekjen sudah kita lakukan, karena ini merusak marwah partai. Kalau menurut kita mengadakan pergantian sah-sah saja. Bisa dibekukan secara prosedural. Secara administrasi. Secara organisatoris," kata OSO di Hotel Manhattan, Setiabudi, Jakarta, Senin (15/1/2018). (Foto: Samsudhuha Wildansyah/detikcom)

OSO menjelaskan semua langkah yang dilakukannya selama ini hanyalah untuk menguatkan partai. Termasuk langkah dirinya mengatur keuangan partai.

"Ketegasan saya dalam melakukan langkah-langkah terutama organisasi dan keuangan partai itu harus jelas masuk ke dalam partai. Jadi di luar itu, itu tanggung jawab mereka. Kita tidak akan mau bertanggungjawab dan di sini ada bendum. Kenapa bendum sekarang berfungsi, bendum yang mengatur tentang keuangan dan tahu persis apa-apa yang terjadi dan menertibkan organisasi," tegasnya. (Foto: Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)

Terkait posisi Sekjen, saat ini jabatan itu diisi oleh Herry L Siregar. Keputusan ini diambil pada Minggu (14/1).

"Karena itu kemarin beliau (OSO) sudah mengambil keputusan, untuk memberhentikan Sekretaris Jenderal, Bapak Sarifuddin Sudding, dan kemudian mengangkat Bapak Herry L Siregar, sebagai Sekjen baru. Kemarin sudah diputuskan," kata Waketum Hanura Gede Pasek Suardika menambahkan. (Foto: Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)

Waketum Hanura Gede Pasek Suardika berharap partainya segera melakukan konsolidasi untuk mempersiapkan verifikasi partai setelah keluarnya putusan MK. Menurutnya, pergantian ketua umum harus melalui mekanisme partai. Setiap kader juga diharapkan patuh terhadap keputusan partai yang memberikan mandat kepada Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai ketua umum. (Foto: Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)

Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto berharap konflik yang terjadi di partainya cepat selesai. Sehingga Hanura mempunyai waktu untuk menghadapi pemilu yang akan datang. Wiranto meminta konflik internal diselesaikan dengan berpegang pada AD/ART. (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)

Foto: Saat Hati Nurani Rakyat Pecah
Foto: Saat Hati Nurani Rakyat Pecah
Foto: Saat Hati Nurani Rakyat Pecah
Foto: Saat Hati Nurani Rakyat Pecah
Foto: Saat Hati Nurani Rakyat Pecah
Foto: Saat Hati Nurani Rakyat Pecah
Foto: Saat Hati Nurani Rakyat Pecah
Foto: Saat Hati Nurani Rakyat Pecah
Foto: Saat Hati Nurani Rakyat Pecah
Foto: Saat Hati Nurani Rakyat Pecah
Foto: Saat Hati Nurani Rakyat Pecah
Foto: Saat Hati Nurani Rakyat Pecah
Foto: Saat Hati Nurani Rakyat Pecah
Foto: Saat Hati Nurani Rakyat Pecah
Foto: Saat Hati Nurani Rakyat Pecah


Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads