Moskow - Mikhail Popkov, seorang mantan polisi Rusia yang dijuluki 'manusia serigala' diadili atas pembunuhan 59 orang. Dia telah dipenjara atas 22 pembunuhan lainnya.
Foto
Foto: Ini Polisi Rusia 'Manusia Serigala' Pembunuh 81 Orang

Mikhail Popkov yang berusia 53 tahun tengah menjalani hukuman penjara seumur hidup atas pemerkosaan dan pembunuhan 22 wanita serta percobaan pembunuhan dua wanita beberapa tahun lalu. Pekan ini dia kembali diadili atas dugaan 59 pembunuhan lainnya. Foto: Vostochno-Sibirskaya Pravda/The Siberian Times
Popkov membunuh korban-korbannya setelah menawarkan tumpangan mobil untuk mereka di malam hari, kadang kala di mobil polisi. Pembunuhan dilakukan saat dia sedang libur dan berkeliling di sekitar rumahnya di Angarsk, dekat Irkutsk. Dia dijuluki 'manusia serigala' dan 'maniak Angarsk'. Dalam foto ini dia menunjukkan salah satu lokasi pembunuhan. Foto: Investigative Department in Siberian Federal District/The Siberian Times
Dalam persidangan, Popkov telah mengakui dirinya bertanggung jawab atas pembunuhan 59 orang lainnya. Jika ditotal, dia bertanggung jawab atas 81 kasus pembunuhan dalam rentang waktu beberapa tahun. Foto: Screenshot YouTube/The Independent
Jika terbukti bersalah, Popkov (tengah) akan mencetak rekor sebagai pembunuh berantai paling keji di Rusia. Dengan melakukan total 81 pembunuhan, Popkov akan mengalahkan pembunuh berantai Rusia lainnya, seperti Alexander Pichushkin (kiri) yang membunuh 48 orang, dan Andrei Chikatilo (kanan) yang terbukti membunuh 52 orang era Uni Soviet. Foto: The Siberian Times
Semua korban Popkov adalah wanita berumur antara 16 tahun dan 40 tahun, kecuali seorang polisi pria. Rentetan pembunuhan itu dilakukannya semasa dia masih menjadi polisi dan setelah dirinya pensiun pada tahun 1998. Foto: Komsomolskaya Pravda/The Siberian Times
Kepala penyelidik Rusia, Yevgeny Karchevsky, menyebut Popkov sebagai 'maniak pembunuhan' yang memiliki keinginan tak terkendali untuk melakukan pembunuhan. Popkov sendiri menyebut dirinya sebagai "pembersih" yang membersihkan kota Angarsk dari para pekerja seks komersial (PSK). Foto: The Siberian Times
Meski ada sejumlah PSK dan pecandu narkoba di antara para korban Popkov, namun sebagian besar adalah wanita biasa yang telah berkeluarga. Foto: Komsomolskaya Pravda/The Siberian Times