Manila - Prosesi keagamaan mengarak patung Yesus bernama Black Nazarene di Manila, Filipina kembali merenggut korban jiwa. Satu orang tewas dan ratusan lainnya luka.
Foto
Foto: Lautan Manusia di Prosesi Black Nazarene yang Berujung Maut

Prosesi keagamaan melibatkan arak-arakan patung Yesus memanggul salib, atau yang disebut Black Nazarene, digelar pada Selasa (9/1) waktu setempat dengan diikuti 3,5 juta jemaat Katolik di Manila. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Prosesi keagamaan tahunan ini merupakan salah satu festival Katolik terbesar dunia. Kepolisian setempat menyebut prosesi ini umumnya berjalan damai, meskipun kerumunan orang berebut untuk menyentuh replika patung Yesus itu. Foto: REUTERS/Dondi Tawatao
Kerumunan jemaat berebut, saling dorong dan memanjat demi bisa menyentuh atau mencium patung Yesus itu. Foto: REUTERS/Dondi Tawatao
Salah satu jemaat tampak berpegangan erat pada salib pada replika patung Black Nazarene yang diarak. Foto: REUTERS/Erik De Castro
Banyak yang meyakini Black Nazarene bisa memberikan mukjizat, salah satunya mukjizat kesembuhan bagi orang-orang yang menderita penyakit dengan hanya menyentuh patung itu. Foto: REUTERS/Erik De Castro
Namun seringkali aksi jemaat yang saling dorong dan memanjat tubuh orang lain demi menyentuh patung itu, berujung maut. Dalam insiden tahun ini, seorang bekas sipir penjara tewas usai terkena serangan jantung saat ikut berebut menyentuh Black Nazarene. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco
Lebih dari 800 orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden yang sama. Insiden serupa yang terjadi tahun 2016 lalu, menewaskan dua orang dan melukai ribuan orang lainnya. Foto: REUTERS/Erik De Castro
Lautan manusia memenuhi sejumlah ruas jalanan Manila yang menjadi rute arak-arakan Black Nazarene. Foto: REUTERS/Erik De Castro
Black Nazarene merupakan patung Yesus Kristus seukuran manusia, yang sedang berlutut memanggul salib. Patung yang asli ditempatkan di sebuah gereja di distrik Quiapo, Manila, Filipina. Dalam prosesi ini, hanya replikanya yang diarak. Patung ini dipahat oleh seorang pemahat asal Meksiko pada abad ke-16. Patung ini dibawa ke Filipina sejak tahun 1606 silam. Foto: REUTERS/Romeo Ranoco