Naik Turun Status Gunung Agung dan Bukti dari Jokowi bahwa Bali Aman

Aktivitas Gunung Agung di Pulau Bali meningkat pada September 2017 lalu. Gempa vulkanik beberapa kali terjadi sehingga area Gunung Agung ditutup. Pada 18 September 2017, status Gunung Agung naik dari waspada menjadi siaga. Masyarakat diminta menjauh dari area gunung dalam radius 6 kilometer. (Foto: Andik Setiawan/d'Traveler)

Meski Gunung Agung berstatus siaga, Pura Besakih yang ada di kaki gunung masih ramai didatangi wisatawan pada 19 September 2017. Begini suasananya. (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Pada 20 September 2017, warga sudah ada yang mengemas barang-barangnya di atas truk untuk mengungsi dari Desa Sebudi yaitu salah satu desa terdekat dengan puncak Gunung Agung, Karangasem. Sebagian warga setempat memilih mengungsi sendiri tanpa harus dievakuasi petugas menyusul adanya rekomendasi zona larangan aktivitas di radius enam hingga 7,5 km dari puncak Gunung Agung yang berstatus siaga. (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Pada 22 September 2017, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Agung dari Siaga menjadi Awas. Warga diimbau menjaga jarak dengan radius 12 kilometer. Foto ini sendiri diambil pada 24 September 2017 (Foto: AFP PHOTO / SONNY TUMBELAKA)

Setelah Gunung Agung berstatus awas, warga yang berada di zona rawan langsung mengungsi. Warga di 20 desa di Kabupaten Karangasem dievakuasi ke tempat pengungsian. (Foto: ANTARA FOTO/Wira Suryantala)

Pada 25 September 2017, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menetapkan tanggap darurat bencana Gunung Agung. Artinya, status awas Gunung Agung dan pengungsian menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi. (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Pada 26 September 2017, Presiden Jokowi mengunjungi pengungsi Gunung Agung di GOR Swacepura, Klungkung, Bali. Ia memberikan bantuan logistik senilai Rp 7,2 miliar. Di GOR, Jokowi sempat berbincang dengan para pengungsi. Jokowi dan Iriana lalu membagikan logistik untuk para pengungsi berupa buku tulis hingga pakaian. Setelah mendapatkan bantuan dari Jokowi, sejumlah pengungsi kemudian berebut salaman dan berfoto dengan orang nomor satu di Indonesia itu. (Foto: Pool/Agus Suparto/Setpres.)

Jokowi meminta warga mematuhi setiap instruksi gubernur, bupati, hingga petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hal ini bertujuan agar segala dampak erupsi Gunung Agung dapat diminimalkan (Foto: Pool/Agus Suparto/Setpres)

Hingga awal Oktober 2017, Gunung Agung masih berstatus awas tetapi tetap tidak dapat diprediksi kapan gunung meletus. Meski Gunung Agung berstatus awas, pengungsi sudah ada yang kembali ke rumah masing-masing. (Foto: AFP)

Sebulan setelah berstatus Awas, aktivitas Gunung Agung sempat menurun drastis pada 22 Oktober 2017 dalam 24 jam. Meski demikian, hal itu tidak membuat status Gunung Agung turun.

Foto: Antara Foto

Pada 29 September 2017, status Gunung Agung turung dari Awas menjadi Siaga. Warga yang mengungsi kemudian diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing dengan tetap memperhatikan zona rawan. Salah satu daerah yang dinyatakan aman setelah Gunung Agung berstatus siaga adalah Pura Besakih. Pada 1 November 2017, warga membawa sesajen saat persembahyangan Hari Raya Galungan (Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Pada 21 November 2017, Gunung Agung erupsi. Kepulan asap pekat mengarah ke timur gunung dan terjadi hujan abu. (Dokumen BNPB)

Pada 25 November 2017, Gunung Agung meletus. Kolom abu teramati berwarna kelabu-kehitaman bertekanan sedang setinggi 1.500 meter di atas puncak Gunung Agung. Foto ini sendiri diambil sehari setelahnya yaitu pada 26 November 2017 (Foto: Dok. Emilio Kuzma-Floyd via REUTERS)

Warga mengenakan masker saat terjadi hujan abu vulkanis Gunung Agung, di Desa Bebandem, Karangasem, Bali, Minggu (26/11). Letusan yang terjadi mulai Sabtu (25/11) mengakibatkan hujan abu vulkanis di sejumlah desa di sekitar Gunung Agung (Foto: Dok. Antara Foto)

Pada 26 November 2017, Bandara Internasional Lombok ditutup akibat erupsi Gunung Agung. Bandara tersebut kemudian dibuka kembali pada 27 November 2017. (Foto: Dokumen Angkasa Pura I)

Pada 27 November 2017, status Gunung Agung naik dari Siaga menjadi Awas. Warga diminta mengungsi dari radius 8 hingga 10 kilometer. Status Awas adalah yang tertinggi dalam status gunung berapi. (Foto: Reuters)

Aktivitas Gunung Agung yang meningkat ini sempat membuat Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali ditutup. Penumpang dialihkan ke bandara-bandara terdekat lainnya. Bandara kemudian dibuka lagi pada 29 November 2017 (Foto: yakub)

Aliran lahar dingin mengalir di Sungai Yeh Sah di Desa Batusesa, Kecamatan Rendang, Karangasem, Selasa (28/11/2017) (Foto: Prins David Saut-detikcom)

Hingga bulan Desember 2017, status Gunung Agung masih Awas. Namun, pemerintah menegaskan bahwa Bali tetap aman untuk wisata asalkan tidak masuk ke zona bahaya (Foto: Dok. REUTERS/Darren Whiteside)

Sebagai bukti bahwa Bali aman, Presiden Jokowi sendiri berkunjung ke Bali pada 22 Desember 2017. Jokowi sempat nyeker dan jalan-jalan di Pantai Kuta. Dia juga foto bersama wisatawan dan ngevlog (Biro Pers Setpres)