Batang - Seorang dukun pengganda uang, Muslimin (45) membunuh 2 orang di Batang, Jateng lantaran ditagih uang Rp 1 triliun. Dua korban dikubur di kebun Sengon.
Foto
Foto: Kasus Dukun Pengganda Uang Bunuh 2 Orang karena Ditagih Rp 1 T

Kasus ini terungkap saat Restu Novianto (37) dilaporkan hilang selama 3 minggu dan ditemukan tewas dikubur di kebun sengon tanggal 11 Desember lalu. Restu merupakan warga Gringsing, Batang, Jateng. (Foto: Robby Bernardi/detikcom)
Dukun pengganda uang bernama Muslimin (45) mengaku membunuh Restu lantaran ditagih Rp 1 triliun. "Dia (Restu) minta Rp 1 triliun. Saya ditagih terus saat itu. Langsung saya tendang, saya pukul, saya masukkan ke lubang itu," katanya di Mapolres Batang, Selasa (12/12). (Foto: Robby Bernardi/detikcom)
Tiga hari setelah jasad Restu ditemukan, polisi kembali menemukan korban kedua bernama Slamet (50) pada tanggal 14 Desember. Terungkapnya korban kedua dari aksi pembunuhan yang dilakukan oleh Muslimin, merupakan hasil penyelidikan dan pengakuan istri tersangka, yakni Sawiyah (42). Β (Foto: Robby Bernardi/detikcom)
Sebelum membunuh, Muslimin mengaku mengajak korban untuk menyembah pohon. (Foto: Robby Bernardi/detikcom)
Lokasi pembunuan Restu dan Slamet terletak di lahan kebun pohon sengon. Meski sama-sama di lahan pohon sengon, tapi antara dua lokasi kuburan Restu dan Slamet jaraknya sekitar 2 km. Β (Foto: Robby Bernardi/detikcom)
Begini suasana warga saat menyaksikan proses penggalian jasad Slamet yang dikubur oleh Muslimin. Di lokasi juga sudah terpasang garis polisi. (Foto: Robby Bernardi/detikcom)
Dukun pengganda uang, Muslimin merupakan warga Kecamatan Dukuh Segan, Desa Sawangan, Gringsing, Batang. Kepala Desa setempat mengatakan, Muslimin sosok tertutup. (Foto: Robby Bernardi/detikcom)
Ini lokasi jasad Slamet dikubur di kebun pohon Sengon oleh dukun pengganda uang, Muslimin. (Foto: Robby Bernardi/detikcom)
Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Eko Marudin mengatakan, pihaknya masih terus mendalami jika ada korban lain yang dibunuh dukun pengganda uang, Muslimin. (Foto: Robby Bernardi/detikcom)